Natal Sekolah Minggu Se Klasis Gunungkidul, Meddya : Bertujuan Jalin Hubungan yang Baik dan Pererat Persaudaraan

Gunungkidul, SURYAPOS.id – Sebanyak 12 Sekolah Minggu yang berasal dari Klasis Gereja Kristen Jawa (GKJ) yang ada di Gunungkidul melangsungkan gelar acara Temu Anak Klasis dalam rangka perayaan Natal 2022 bertempat di Pendopo Kang Tejo yang berada di Padukuhan Bandung, Kalurahan Bandung, Kapanewon Playen, Gunungkidul, Sabtu (14/01/2023).

Meddya Risa Sutejo ketua panitia sekaligus ketua komisi anak GKJ Logandeng menyampaikan, bahwa agenda kegiatan yang dilaksanakan merupakan kegiatan rutin GKJ se Gunungkidul yang digelar setiap tanggal 14 Januari setiap tahunnya.

“Setelah kegiatan yang terakhir dilaksanakan di Gereja Kristen Jawa Panggang, kini giliran GKJ Logandeng yang bertindak sebagai tuan rumah,” terangnya.

Menjalin hubungan yang baik dan saling mempererat persaudaraan antar GKJ diseluruh Gunungkidul dikatakan Meddya yang menjadi salah satu tujuan diadakannya kegiatan tersebut.

“Ini juga merupakan salah satu ajang temu kangen untuk lebih mempererat persaudaraan dan berbagi kasih setelah hampir dua tahun tidak bisa berkegiatan akibat dari dampak pandemi Covid-19,” imbuhnya.

Meddya berucap, Selain talent show yang ditampilkan dari hasil kreativitas anak seperti menyanyi dan menari, kegiatan diisi dengan pembacaan firman Tuhan dari pendeta dikarenakan momentumnya masih dalam rangka perayaan hari Natal.

Ia pun berharap agar antusias dari hampir 500 peserta yang hadir sehingga acara yang berlangsung bisa berjalan meriah, pada kegiatan ditahun selanjutnya bisa lebih meriah.

Sementara itu Pdt. Em. Yogantoro Prasetyawan disela kegiatan tersebut juga mengungkapkan, bahwa melihat dari tema dan renungan yang dibawakan dan pujian-pujian yang diberikan menurutnya anak-anak diharapkan untuk berani maju dan berlayar dalam kehidupan mereka dan disadarkan untuk tidak takut dalam mengahadapi kehidupan.

“Saya harapkan kepada guru sekolah Minggu agar lebih menurunkan pengetahuan kepada anak-anak untuk lebih bisa dipahami oleh mereka, sehingga dalam kehidupannya bisa memposisikan diri menjadi seorang Nakhoda,” pungkasnya.