Sleman SURYAPOS – Satuan Koordinasi Cabang Barisan Ansor Serbaguna (Satkorcab Banser) Sleman, menggelar pengukuhan dan pembaretan bagi anggota Banser serta pengajian yang diisi oleh Kh Muwafiq di lapangan Mbabrik Kalurahan Sendangharjo Kapanewon Minggir Kabupaten Sleman, pada Minggu (06/02).
Menurut Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP Ansor) Sleman, Arianto Nugroho pada SURYAPOS, kegiatan pengukuhan dan pembaretan bagi anggota Banser bukan saja sebagai seremoni untuk mengukuhkan keanggotaan, namun sebagai bentuk pembentukan seorang anggota Banser yang tangguh, siap dan sigap dalam tugasnya untuk mengawal kyai atau ulama, karena tidaklah mudah untuk menjadi seorang anggota Banser.
“Banser dididik dan ditempa untuk menjadi pasukan yang siap, sigap dan tangguh dalam mengawal kyai serta ulama, siap dalam tugas kebencanaan, siap dalam tugas pengamanan, dan juga siap untuk merawat serta menjaga Kebhinekaan“, ujar Arianto.
Sementara itu Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa yang juga turut menghadiri kegiatan pengukuhan dan pembaretan bagi anggota Banser, menyampaikan ucapan selamat atas pembaretan dan pengukuhan sebagai anggota Banser, dan juga mengucapkan selamat atas pengukuhan pengurus Banser Sleman.
“Selamat kepada anggota Banser yang telah berjuang menempuh jarak yang jauh, untuk sebuah kebanggaan mendapatkan baret Banser dan juga selamat atas pengukuhan Pengurus Banser Sleman, semoga dapat mengemban amanah serta menjalankan roda organisasi dengan baik”, ujar Danang.
Lebih lanjut dalam sambutannya, Danang juga berharap agar Banser tetap istiqomah berjuang untuk agama, bangsa dan negara, siap dalam menghadapi situasi apapun dan menjadi garda terdepan dalam mengawal serta merawat Kebhinekaan serta semangat cinta tanah air”, pungkas Danang.
Sementara itu dalam ceramahnya, Kh Muwafiq menyampaikan jika, sesuatu yang sangat istimewa bagi para anggota Banser yang saat ini dikukuhkan dan disematkan baret kebanggaan Banser, karena bertepatan dengan peringatan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama yang ke 96 dan tentu akan menjadikan sebuah kebanggaan tersendiri dan tentu akan menjadi sebuah ingatan yang istimewa.
“Untuk itu saya siapkan 2 ekor sapi untuk dipotong, buat makan-makan, ini kan untuk memperingati 2 abad NU, satu abad ini dan satu abad berikutnya”, kelakar Gus Muwafiq dalam ceramahnya.