KAYU123
Sosial BudayaUmum

Lestarikan Budaya Bersih Desa, Warga Padukuhan Bandung Gelar Tradisi Rasulan

×

Lestarikan Budaya Bersih Desa, Warga Padukuhan Bandung Gelar Tradisi Rasulan

Sebarkan artikel ini
JIFFINA 2025

Gunungkidul (DIY), SURYAPOS.id – Warga Padukuhan Bandung, Kalurahan Bandung, Kapanewon Playen menggelar tradisi Rasulan pada Senin (29/07/2024). Tradisi Rasulan merupakan salah satu bentuk perayaan ungkapan rasa syukur sekaligus sebagai upaya memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kepala Padukuhan Bandung Suryanto mengatakan, pelaksanaan bersih desa dilaksanakan setiap Senin Pahing (tanggalan jawa).

PASARKAYU

Suryanto juga mengatakan, bersih desa atau rasul menjadi ajang berkumpulnya masyarakat. Rasulan diharapkan menjadi momentum menjaga kebersamaan dan upaya merawat bangsa dan negara serta Gunungkidul.

Baca juga: Upaya Tingkatkan Kesadaran Tertib Berlalu Lintas, Kasat Lantas Polres Kulonprogo Gelar Police Go To School

“Rasulan menjadi ajang bertemunya masyarakat dengan warga lainnya dalam nuansa kebersamaan dan gotong royong,” tegasnya.

Dalam kesempatan ini Suryanto berharap kegiatan tradisi ini terus dilaksanakan setiap tahunnya. Tradisi atau budaya yang tetap dilestarikan ditengah masyarakat yang heterogen akan mampu menjadi perekat perbedaan yang ada.

Ditempat yang sama, Sumbogo, S.Pd., salah satu tokoh masyarakat setempat menjelaskan bahwa tradisi Rasulan merupakan acara adat tradisi budaya warisan leluhur yang perlu dilestarikan sehingga tidak ditinggalkan oleh generasi muda.

“Kegiatan ini bertujuan meminta kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa seluruh masyarakat di Padukuhan Bandung medapatkan keselamatan, perlindungan serta kesejahteraan sehingga dapat hidup aman dan tentram,” ungkapnya.

Warga mengikuti secara khusyuk kenduri yang dipimpin oleh salah satu pemuka agama Padukuhan Bandung. Setelah doa dipanjatkan, panitia acara langsung membagikan makanan yang diletakkan dalam sarang. Makanan dalam sarang berisi nasi uduk, ingkung ayam, lauk, sayur, jadah, wajik, jenang, Sego golong dan buah-buahan serta makanan lainnya.

Ketua Satgas Jaga Warga Padukuhan Bandung Sunarto, S.ST., menyampaikan bahwa ini merupakan tradisi turun temurun yang sampai saat ini masih terus berlangsung dan terus di uri uri oleh masyarakat setiap tahunnya, ini memiliki makna filosofi terhadap kerukunan hidup bermasyarakat.

Menurutnya, dengan digelarnya kegiatan seperti ini masyarakat dapat bersama sama guyub rukun serta saling bahu membahu untuk mensukseskan sebuah gelaran atau acara.

“Saya harap kegiatan ini akan terus lestari supaya adat budaya yang di tinggalkan oleh para leluhur bisa terjaga dan terima kasih buat semua warga Padukuhan Bandung yang sudah ikut hadir dalam acara bersih dusun ini,” pungkas Sunarto.

AYO PASANG IKLAN
AYO PASANG IKLAN

Respon (4)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

VENEERKAYU