Yogyakarta SURYAPOS Sudaryanto yang lebih akrab dipanggil Sudar Londo adalah salah satu dari pendiri ormas Mbah Wiro yang berawal dari sebuah keprihatinan yang mendalam dari kondisi Yogyakarta pasca Pilpres 2014 bagaimana kondisi diakar rumput yang sering bergesekan karena sebuah kefanatikan yang luar biasa terhadap parpol.
Dari bincang-bincang di Wirobrajan dengan beberapa tokoh tercetuslah sebuah ide untuk merangkul semua kelompok yang sempat tercerai berai akibat dari fanatisme berlebihan terhadap parpol, 17 Oktober 2016 Mbah Wiro resmi berdiri sebagai ormas yang membawa misi “Ngumpulke balung pisah” dalam sebuah kebersamaan saling Asah Asih dan Asuh.
“Wes ora jamane do ribut,kabeh Iki sedulur podo nduweni Yogyakarta” (sudah bukan zamannya ribut, semua itu saudara, semua memiliki Yogyakarta ini) dituturkan Sudar Londo ketua sekaligus salah satu pendiri ormas Mbah Wiro pada Surya Pos Online. “Yogyakarta Iki kutho budoyo lha ayo wargane kudu mbudoyo” (Yogyakarta ini kota budaya ayo masyarakatnya berbudaya) ditambahkan oleh pria yang lahir 15 April 1958 di Yogyakarta ini.
Sampai dengan saat ini Mbah Wiro lebih concern pada kegiatan bakti sosial yang menyasar panti asuhan, anak yatim dan pembagian sembako untuk para penarik becak dengan mengandalkan pada swadaya anggota dan sebuah pantangan bagi anggota Mbah Wiro untuk mencari dan mengumpulkan sumbangan secara keliling pada masyarakat atau pelaku usaha di Yogya, “pernah salah satu anggota Mbah Wiro berkeliling mengumpulkan sumbangan tanpa sepengetahuan organisasi, langsung saya keluarkan dari keanggotaan dan saya suruh kembalikan uang yang sudah dikumpulkan” ujar Sudar Londo yang juga teman akrab dari Cak Harno.”Urep kudu Urub Ning Ojo waton sak kepenak e” (hidup harus berguna untuk orang lain namun jangan semaunya,semua ikuti aturan) ditambahkan oleh bapak 1 putri ini.
