Sleman SURYAPOS – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Di Kabupaten Sleman mengikuti Assessment Nasional Berbasis Komputer (ANBK), yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek, sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
Di wilayah Kabupaten Sleman ANBK diikuti oleh 119 SMP terdiri dari sekolah negeri dan swasta, yang sebelumnya telah terverifikasi terkait dengan penyelenggaraan ANBK.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo saat melakukan peninjauan langsung kegiatan ANBK di tiga lokasi, yakni SMP Negeri 2 Depok, SMP Diponegoro Depok dan SMP Negeri 3 Depok, menyampaikan bahwa penyelenggaraan ANBK bagi jenjang SMP di Kabupaten Sleman, telah dilakukan dengan penyesuaian dari ketentuan Kementerian Pendidikan, yaitu penerapan protokol kesehatan covid 19 dan pembatasan jumlah siswa dalam ruang kelas, yakni 15 per kelas.
“Pelaksanaan ANBK sudah menyesuaikan ketentuan yang ditetapkan, dari pantauan kami setiap kelas hanya terdapat 15 siswa, sesuai dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat”, ujar Kustini.
Sementara itu Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa juga melakukan peninjauan langsung kegiatan ANBK di tiga lokasi yakni, SMP Negeri 1 Mlati, SMP Negeri 3 Mlati dan SMP Al – Azhar.
“Dari pantauan yang dilakukan, seluruh sekolah yang melakukan ANBK sudah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Kemendikbudristek dan semua berjalan lancar“, ujar Danang.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman, Ery Widaryana menuturkan pada SURYAPOS, dari jumlah 161 sekolah jenjang SMP/MTs dengan total siswa 16.633 siswa, yang mengikuti sampling ANBK sebanyak 119 sekolah dengan siswa sebanyak 6.140 siswa dan cadangan sebanyak 568 siswa.
“Terkait dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) jenjang SMP akan dilakukan setelah penyelenggaraan ANBK selesai, yang sebelumnya sudah dijadwalkan pada 4 Oktober 2021 diundur setelah pelaksanaan ANBK“, pungkas Ery.