Makassar Suryapos.id – Presiden RI Joko Widodo meresmikan Pembangunan Makassar New Port serta Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPAL-DT) Kota Makassar, Sulawesi Selatan ,Kamis (22/02)
Makassar New Part adalah pelabuhan baru yang dibangun dengan nilai investasi Rp5,4 triliun bisa meningkatkan nilai efisiensi biaya logistik di Tanah Air.
Mengingat bahwa persaingan antarnegara saat ini sangat ketat, baik produk-produk hasil dalam negeri maupun luar negeri.Oleh karena itu di perlukan pelabuhan yang bisa mengefisiensikan biaya-biaya logistik di wilayah Indonesia bagian Timur.
Makassar New Port ini adalah terbesar setelah Tanjung Priok. Kedalamannya 16 meter, juga termasuk pelabuhan terdalam yang sangat baik untuk bersandarnya kapal-kapal besar untuk mengangkut kontainer.
“Kita Harapkan Makasar New Part Ini akan menjadi pelabuhan besar di Indonesia bagian timur sehingga bisa menekan biaya logistik yang masih berada di angka 24 persen pada 10 tahun lalu, dan juga bisa menekan dwelling time yang turun dari yang semula tujuh hari menjadi dibawah tiga hari”, jelas Presiden
Tingginya biaya itu dikarenakan lokasi pelabuhan, kawasan industri, hingga pabrik-pabrik yang tidak saling terintegrasi sehingga biaya logistik menjadi tidak efisien dan dwelling time yang lama. Namun saat ini biaya logistik di Indonesia sudah turun ke angka 14 persen. Meski masih lebih tinggi dibanding dengan negara lain.
“Dengan Hadirnya Makassar New Port akan membantu menurunkan biaya logistik di Tanah Air, potensi yang terus kita perbaiki ini diharapakan bisa meningkatkan competitiveness kita, daya saing kita menjadi lebih baik dari negara-negara lain,” harap Presiden.
Di tempat terpisah Presiden juga meresmikan Sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat di Losari ini sangat penting untuk mengelola air limbah cair agar ramah lingkungan dan meningkatkan kualitas air tanah dan air baku serta meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat kita.
SPAL-DT yang dibangun dari tahun 2019 hingga tahun 2023 dengan biaya Rp1,2 triliun tersebut juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah pencemaran lingkungan di Kota Makassar. Apalagi, sistem tersebut dapat memberikan manfaat nyata bagi rumah tangga sekitar.
“Dengan Kapasitas yang cukup besar yaitu 16 ribu meter kubik per hari dengan panjang jaringan perpipaan air limbah sepanjang 96 km dan bisa melayani 41 ribu kepala keluarga,”jelas Presiden.
Presiden pun berpesan agar pengoperasian SPAL-DT tersebut menjadikan penanganan air limbah di Kota Makassar makin terintegrasi, kualitas lingkungan, kualitas air tanah, kualitas air baku makin baik dan masyarakat makin sehat dan produktif.
Tampak hadir mendampingi Presiden dalam peresmian tersebut adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Pj. Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin, dan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto.