KAYU123
Hukum & Kriminal

Orang Tua Siswa Korban Aksi Kekerasan Di SKO Ragunan, Akan Tempuh Jalur Hukum.

×

Orang Tua Siswa Korban Aksi Kekerasan Di SKO Ragunan, Akan Tempuh Jalur Hukum.

Sebarkan artikel ini
JIFFINA 2025

Jakarta SURYAPOS – Sekolah Khusus Olahragawan (SKO) Ragunan, merupakan sekolah bagi para calon atlet usia SMP dan SMA dibawah binaan Deputi Pembudayaan Olahraga, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), yang secara khusus akan mencetak atlet-atlet besar, sekaligus unggul dalam akademisnya.

Namun sayang, di balik misi besar yang dibawa oleh SKO Ragunan ternoda oleh aksi kekerasan yang dilakukan oleh senior kepada yuniornya, seperti yang dialami oleh Andreas Budi Setiawan, siswa kelas II SMA dari cabang tinju yang harus dibawa ke Rumah Sakit Meilia, sesaat setelah mendapatkan kekerasan dari para seniornya pada Minggu (21/11) sekitar pukul 21.00 s/d 00.00 WIB, di kamar seniornya.

PASARKAYU

Seperti yang disampaikan oleh orang tua korban, Hendrik Samayow pada SURYAPOS sesaat setelah melihat kondisi anak lelakinya di RS Meilia pada Senin (22/11), kronologi kejadian yang saya dapatkan adalah pada Minggu (21/11) sekira pukul 21.00 WIB, anak kelas II dari cabang Tinju dipanggil untuk menghadap di kamar seniornya, anak kelas III dari cabang Taekwondo.

Sesampainya di kamar seniornya kelas III, siswa kelas II atas nama Nasir (teman satu kamar dengan korban) di tutup matanya dengan sarung, dan disuruh melepaskan bajunya, sambil dilakukan intimidasi dan sejumlah pemukulan oleh para seniornya pada perut dan kepalanya dengan menggunakan tangan kosong, setelah selesai melakukan aksinya pada Nasir, giliran anak saya (Andreas Budi Setiawan) dipanggil ke atas (kamar anak-anak kelas III dari cabang Taekwondo), sesampainya di kamar seniornya, Andreas juga diintimidasi dengan sejumlah pertanyaan”, ujar Hendrik.

Lebih lanjut disampaikan oleh Hendrik jika, saat dilakukan intimidasi pada anaknya, korban juga mendapatkan tendangan dan mengenai rahang samping kanan hingga terjatuh di lantai, dan selanjutnya masih dipukuli rame-rame hingga beberapa gigi korban sampai lepas serta rahang dari korban bergeser.

Saya sebagai orang tua sangat menyayangkan sekali dengan insiden ini, apalagi ini terjadi di sekolah yang notabene adalah untuk menyiapkan atlet-atlet masa depan Indonesia, di bawah binaan dari Kemenpora dan saya akan menempuh jalur hukum untuk mendapatkan keadilan“, ujar Hendrik.

Sementara itu sampai dengan berita ini diturunkan, SURYAPOS sudah berusaha melakukan konfirmasi atas kejadian ini pada Deputi Pembudayaan Olahraga, Kemenpora namun belum mendapatkan jawaban, hal serupa juga dikonfirmasikan pada salah seorang pengasuh di SKO Ragunan melalui pesan WhatsApp namun belum dijawab, meski pesan tersebut sudah di baca.

SURYAPOS juga mencoba melakukan konfirmasi pada salah seorang praktisi tinju di Yogyakarta yang meminta namanya untuk tidak ditulis, mengatakan bahwa sangat kecewa dan mengecam keras aksi kekerasan terhadap salah seorang siswa SKO Ragunan, yang berasal dari Yogyakarta, dan berharap agar kejadian ini menjadi perhatian bagi SKO Ragunan, dan Kemenpora dengan segera melakukan investigasi terhadap kejadian yang sangat memalukan dan mencoreng dunia pendidikan, khususnya di SKO Ragunan.

Apapun itu alasannya, sangat tidak dibenarkan adanya aksi kekerasan di SKO Ragunan, yang merupakan tempat mencetak calon-calon atlet besar aset bangsa ini, harus segera diambil langkah cepat dan tepat oleh Kemenpora”, pungkasnya.

AYO PASANG IKLAN
AYO PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

VENEERKAYU