Gunungkidul, SURYAPOS.id – Upacara Wanakerti Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 bagi umat Hindu Gunungkidul digelar dikawasan Hutan Adat Wonosadi yang berada di Kalurahan Beji, Kapanewon Ngawen, pada Sabtu (18/02/2023).
Hadir dalam upacara tersebut, Dharma wacana Pembinmas Hindu kanwil DIY Didik Widya Putra, S.E., M.M., yang diwakilkan Surono, Ketua Panitia Hari Raya Nyepi Gunungkidul Andi Prasetyo, Ketua Persatuan Hindu Darma Indonesia (PHDI) Gunungkidul Purwanto, Lurah Beji Sri Idhayanti, tokoh adat umat Hindu Jero Gede Dwijo Triman dan Kardi Widianto, Juru kunci hutan adat Wonosadi Sugimo beserta kurang lebih 150 umat Hindu di Kalurahan Beji, Kapanewon Ngawen.
![PASARKAYU](https://suryapos.id/wp-content/uploads/2025/01/25-KpK-300600.jpg" "PASARKAYU")
Disampaikan oleh Ketua Panitia Hari Raya Nyepi Kabupaten Gunungkidul, Andi Prasetyo, bahwa rangkaian Upacara Wanakerti dimulai dengan prosesi acara arak-arakan yang diikuti oleh beberapa barisan atau iringan.
Dikatakannya, rombongan paling depan adalah Pasepan dan umbul-umbul. Dilanjutkan barisan Mangku Senjata Nawa Sangha, lalu rombongan yang membawa sesaji dan gunungan, diikuti oleh rombongan Caru iber-iberan.
“Prosesi ini diiringi oleh para wiyaga yang membawa Tetabuhan. Yang terakhir merupakan iringan umat yang tidak membawa sesaji,” jelasnya.
Sementara itu dalam sambutannya, Dharma wacana pembinaan masyarakat Hindu kantor wilayah DIY yang diwakili oleh Surono menjelaskan, upacara Wanakerti Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 yang digelar bertujuan melaksanakan Tri Hitakarana.
Menurut Surono, Tri Hitakarana adalah sebuah upacara bagi umat Hindu untuk menjaga keharmonisan hubungan dengan Sang Hyang Widhi, hubungan dengan sesama, dan hubungan dengan alam.
“Upacara ini bertujuan agar supaya seluruh umat Hindu selalu menjaga hubungan yang harmonis dengan Sang Hyang Widhi, keharmonisan hubungan dengan sesama manusia, serta menjaga hubungan dengan alam sekitar,” tandasnya
