Yogyakarta SURYAPOS Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara DI Yogyakarta yang juga mewakili BEM dari 20 kampus se wilayah DIY, mengikuti audensi dengan Pemprov DI Yogyakarta di ruang Gandok Kiwo Komplek Kepatihan pada Senin (23/8).
Korlap BEM Nusantara DI Yogyakarta, Achmad Mobarok menyampaikan bahwa, dirinya bersama Syafaat Taslim dari UCY, Abdullah A dari UTY serta Lusi Handayani dari UJB mewakili para mahasiswa, menyampaikan hasil diskusi yang telah dirangkum terkait dengan kondisi yang dialami mahasiswa saat ini.
“Meminta pada Pemprov DI Yogyakarta agar bisa menjadi mediator dengan pihak rektorat agar ada potongan pembiayaan kuliah pada masa Pandemi Covid-19 ini”, ujar Achmad Mobarok.
Memberikan akses kemudahan bagi mahasiswa dari luar DIY untuk memperoleh Vaksinasi, sekaligus edukasi tentang vaksin agar tidak simpang siur terutama tentang efek dan apa yang mesti dilakukan setelah vaksinasi, jangan hanya menuntut pada masyarakat harus punya kartu vaksin.
“Memberikan perhatian lebih dan pendampingan bagi masyarakat terdampak pandemi, seperti manusia gerobak, manusia silver, gelandangan, pengemis dan masyarakat penyandang masalah sosial lainnya, serta meninjau kembali Pergub Tahun 2021, tentang penyampaian pendapat dimuka umum, yakni larangan melakukan aksi di Malioboro, padahal yang kita tuju bukan Malioboro, namun gedung DPRD DIY”, ditambahkan oleh Achmad Mobarok.
Sementara itu, Asisten 3 Pemda DIY Aris Riyanto yang didampingi oleh Sukamto dari Biro Bina Bermas Sekda DIY, Sri Andiningsih dari Biro Bina Mental, Isti Triasih dari Dis Dikpora, Suedy dari Biro Bina Bermas dan Fiastina dari Biro Bina Bermas, menyampaikan bahwa, terkait pemotongan biaya kuliah itu merupakan wewenang Universitas dan Sekolah, sedangkan untuk vaksinasi mahasiswa nanti akan di kordinasikan dengan Dinas Kesehatan.
“Terkait dengan apa yang disampaikan lainnya, sudah saya terima dan nanti akan kita tindak lanjuti dengan Dinas terkait”, ujar Aris.
