Sleman SURYAPOS – Kepala dukuh yang merupakan salah satu unsur tugas satuan kewilayahan membantu tugas pemerintahan, pembangunan, pembinaan dan juga pemberdayaan masyarakat.
Padukuhan Sebaran Kalurahan Sidoarum Kapanewon Godean dengan luas wilayah 374.114 Ha dengan jumlah penduduk 735 terdiri dari 239 kk, mengalami dampak yang sama dengan padukuhan yang lain ketika pandemi Covid-19 ini menghantam .
Iwan Daru sebagai kepala dukuh tergerak dengan situasi yang dirasakan masyarakat padukuhan mulai berinovasi dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat dengan harapan bisa bertahan dan berdamai dimasa pandemi Covid-19, “saya melirik sebuah potensi di bantaran sungai konteng dengan viewnya hamparan hutan bambu,mulai saya gerakkan seluruh elemen masyarakat dengan konsep menggabungkan wisata keluarga dengan kuliner”, ujar Iwan Daru pada Surya Pos online yang menemui di lokasi wisata keluarga Sungai Apung. “selama 4 bulan bersama masyarakat, saya mulai membersihkan dan menata lokasi bantaran sungai konteng”.
Dengan membawa tagline wisata keluarga yang murah, awal Februar 2021i mulai beroperasi “Wisata Kali Apung” yang menggabungkan antara rimbunnya hutan bambu dipinggir bantaran sungai koteng dengan aneka kuliner dan jajanan tradisional memakai sistem pembayaran melalui uang kethip yang bisa ditukarkan di tempat penukaran, “menu makanan di Kali Apung ini lebih murah dan bukan murahan, karena disini dibuat sendiri oleh masyarakat jadi tidak harus kulakan di pedagang”, disampaikan oleh Iwan Daru yang juga seorang guru ini. “rata-rata harga makanan dan jajanan disini mulai dari 2 kethip dengan nilai tukar 1 kethip adalah Rp 2000,- dan untuk pengunjung yang naik perahu rakit menyusuri sungai konteng bisa bayar 2 kethip atau Rp 4,000,- dan untuk pengunjung yang masuk ke lokasi wisata kali apung free alias tidak bayar serta sukarela untuk biaya parkirnya”, ditambahkan oleh Iwan Daru.
Surya Pos online mencoba menu kuliner soto ayam cukup bayar 2 kethip atau Rp 4,000,- sebuah harga yang sangat murah ditengah destinasi wisata keluarga, untuk gorengan cukup dengan 1 kethip dapat 3 macam gorengan.
Dengan view rimbunnya hutan bambu dan aneka mainan untuk anak-anak dan area yang luas banyak kelompok senam dan beberapa klub sepeda gowes yang menjadikan Kali Apung Apung sebagai lokasi kegiatan, “sebanyak berapapun kelompok senam dan beberapa klub sepeda gowes kami tidak menarik biaya masuk, bahkan kami sudah siapkan sarana panggung, sound system dan sarana lainnya sesuai protokol kesehatan Covid 19”, ditambahkan oleh Iwan Daru.
Rencana kedepan wisata keluarga Kali Apung akan ditambah dengan beberapa fasilitas permainan untuk anak-anak dan penambahan perahu kano untuk menambah sejumlah perahu rakit yang sudah beroperasi dan penambahan hari operasional, “dengan adanya wisata Kali Apung saya sangat merasakan manfaat secara ekonomi bagi keluarga saya, kalau bisa jangan hanya hari Minggu”, ujar Sidiq salah seorang pedagang di warung kuliner Kali Apung.