Jakarta SURYAPOS – Dalam rangka evaluasi kinerja Tahun 2021 dan rencana kerja tahun 2022, STIKes Mitra RIA Husada Jakarta menggelar Rapat Koordinasi dengan menghadirkan seluruh pimpinan perguruan tinggi kesehatan , mulai dari para Wakil Ketua, serta Ketua Pusat, Ketua Program Studi, para Kepala Bagian dan seluruh jajarannya,Kamis (11/01)
Kegiatan tersebut juga dihadir Dewan Penyantun, dr Srihartati P Pandi, MPH, Ketua Unit Kerja Badan Penyelenggara, Dr dr Andi Julia Rifiana, M.Kes dan Sekretaris BP, Dr Mulyono D Prawiro. Rakor diadakan di Gedung Utama STIKes MRH Jakarta di Kawasan Cibubur, Jakarta Timur.
Disela-sela Rapat Koordinasi, Ketua STIKes Mitra RIA Husada Jakarta, Dra Sri Danti Anwar, MA jelasnya,bahwa rapat hari ini merupakan Rapat Koordinasi Evaluasi Kinerja STIKes Mitra RIA Husada tahun 2021 yang lalu.
” Biasanya kami setiap awal tahun mengadakan rapat evaluasi kinerja, sekaligus melihat pencapaian-pencapaian kinerja sesuai dengan Renstra atau rencana strategis tahun 2021-2025. Selain itu, karena akan memasuki sementer genap, awal Maret 2022 mendatang, kami juga menyusun rencana kerja tahun 2022,”jelas Sri Danti.
Lebih lanjut Sri Danti Masing-masing program dan kegiatan itu sudah ada indikator yang jelas, indikator kerjanya, target kinerjanya maupun juga pembiayaannya,
dari evaluasi pertama hasil kinerja tahun 2021, ada beberapa yang tercapai, ada juga yang tidak tercapai.
“Salah satu yang belum tercapai adalah prosentase keterlibatan peneliti, dosen sebagai peneliti itu di dalam jurnal internasional. Ini tantangan ke depan yang menjadi perhatian, bagaimana kita bisa dari segi penelitian dan pengabdian masyarakat itu juga bisa dimasukan hasilnya ke dalam jurnal internasional,”ungkap Sri Danti
Evaluasi berikutnya yang memang masih belum terealisir antara lain prosentase dosen yang berkiprah di tingkat nasional maupun regional, sebetulnya targetnya tidak terlalu banyak, tapi karena kendala budgeting, jadi salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi aktif dosen di forum-forum nasional dan regional.
“Memang itu biasanya ada biaya, namun karena adanya keterbatasan itu, jadi belum bisa dilaksanakan dengan baik. Jumlah mahasiwa yang aktif di forum nasional dan regional itu merupakan salah satu indikator kinerja utama kita ke depan,” Terang Sri Danti.
Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak ini berharap, untuk ke depan harus bisa memperbaiki sistem dan mekanisme penganggaran. Yang terpenting harus ada peningkatan SDM, harus kreatif, dengan anggaran terbatas ke depan harus banyak berinovasi. Mengadakan pelatihan-pelatihan serta bekerja sama dengan lembaga lain,sehingga bisa dapat ilmu dan sertifikatnya, dapat juga mendapatkan income juga.
” Untuk peningkatan SDM ini, banyak peluang yang bisa kita lakukan , tinggal nanti prodi-prodinya itu bisa lebih kreatif dan lebih bisa menjalin kerja sama dengan yang lain. Tanpa dukungan dari Badan Penyelenggara, Dewan Penyantun maupun kebersamaan yang ada di STIKes Mitra RIA Husada, tidak mungkin kita bisa melakukan perubahan. Kata kuncinya adalah team work, kolaborasi atau kerjasama dan saling peduli diantara kita semua, mudah-mudahan ini ke depan akan lebih baik lagi,”pungkas Sri Danti.