GPPE 2024

Polda DIY Gelar Safari Ramadhan dan Kajian Kebangsaan di Masjid Promoter Baiturrahman Polres Gunungkidul

PASARKAYU
SaeXpo 2023 Jogja

Gunungkidul (DIY), SURYAPOS.id – Polda DIY melaksanakan Safari Ramadhan dan Kajian Kebangsaan di Masjid Promoter Baiturrahman Polres Gunungkidul, pada Selasa (28/03/2023) malam.

Dalam sambutan Kapolda DIY yang diwakili oleh Wakapolda Brigjen Pol Raden Slamet Santosa, S.H., S.I.K. mengatakan, bahwa makna puasa adalah pengendalian diri terhadap hawa nafsu. Maka dari itu, dikatakan Wakapolda, puasa tidak hanya berkaitan dengan menahan haus dan lapar saja, tetapi juga merupakan pengendalian diri dari segala bentuk hawa nafsu dan keinginan yang bersifat badani.

AYO PASANG IKLAN

Hawa nafsu, menurut orang nomor dua dijajaran Polda DIY tersebut, merupakan penghalang bagi seorang hamba untuk mencapai derajat taqwa kepada tuhannya, seperti yang telah disampaikan Rasullulah SAW, saat perang Badar usai. Perang Badar dirasa para sahabat paling hebat yang pernah mereka alami ternyata belum apa-apa dibanding perang melawan hawa nafsu.

Untuk sampai ke derajat taqwa, puasa diperlukan sebagai sarana pelatihan diri, maka siapa saja yang dapat menyelesaikan ibadah di bulan puasa Ramadhan berarti telah memenangkan perang antara diri dan nafsunya puasa,” ucap Wakapolda DIY.

Sehingga hal tersebut, kata Raden Slamet, dapat memberikan energi yang bermanfaat, sehingga dapat tercipta jati diri seorang muslim yang mampu mengendalikan diri serta memiliki ketaqwaan tinggi.

Berangkat dari hal-hal tersebut diatas, saya sangat berharap kepada seluruh anggota Polda DIY, untuk dapat benar-benar memahami makna puasa yang sesungguhnya. Sehingga selama menjalankan ibadah puasa etos kerja sehari-hari tetap dijalankan seperti biasa. Tidak ada istilah baru puasa kemudian sehingga etos kerja menjadi menurun,” tambahnya.

Sementara itu dalam Kajian Kebangsaan yang disampaikan oleh K.H. Ahmad Muwafiq, S.Ag., ia menyebut, untuk sampai ke derajat taqwa, puasa diperlukan sebagai sarana pelatihan diri. Puasa, dijelaskan oleh Gus Muwafiq, bukan pelajaran baru. Puasa adalah pelajaran kuno. Maka, kata dia, puasa itu viral, puasa tidak hanya dijalankan oleh orang Islam namun agama lain pun juga ada yang menjalankan.

Gus Muwafiq menyebut, tokoh-tokoh besar lahir dari puasa, seperti halnya, dikisahkan dari Nabi Idris bahwa dalam perjuangannya selalu mendapat penolakan umatnya.

Dalam menjalankan ibadah Puasa, semua Nabi itu puasa, Kyai pun sama mereka puasa, jadi puasa ini memang pelajaran yang tak tergantikan, apalagi orang Jawa, orang Jawa sudah terkenal dengan puasa mutih,” beber ulama besar Gus Muwafiq.

Terlepas dari puasa itu semua, kata dia, berpuasa bertujuan agar semuanya menjadi orang yang bertaqwa. Taqwa adalah Kepercayaan kepada Allah, mempercayai dan rasa takut kepada Allah.

Gus Muwafiq menyebut, berkaitan dengan wawasan kebangsaan dalam perspektif agama yang pertama adalah Ukhuwah Islamiyah Wathoniyah Basyariyah yang artinya persaudaraan antar warga negara atau sesama bangsa. Sedangkan, yang kedua Hubbul Wathon Minal Iman artinya cinta tanah air adalah bagian dari iman.

Selanjutnya yang ketiga sesuai dengan Al-Quran surat Al-hujurat ayat 13 yang artinya “Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal”.

Di Indonesia kita terdiri dari berbagai suku bangsa namun kita mampu hidup bersatu dan berdampingan satu sama lain sesuai dengan Pancasila yaitu persatuan Indonesia,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IFMAC & WOODMAC 2024