Yogyakarta SURYAPOS – Sudah sembilan hari, PPKM Darurat diberlakukan di wilayah Jawa dan Bali. Tanda-tanda menggembirakan mulai muncul, yaitu laju kesembuhan harian dalam lima hari kebelakang naik signifikan disaat laju pertambahan pasien positif baru naik sedikit lalu cenderung fluktuatif.
Badai pasti berlalu.
Pelaksanaan dan pengawasan PPKM Darurat harus tegas dan konsisten dengan semangat gotong royong. Pancasila kembali membuktikan keampuhannya. Gotong royong adalah kunci sukses PPKM Darurat.
Gotong royong adalah semangat kebersamaan, merasa senasib sepenanggungan, egaliter dan rela berkorban demi kepentingan bersama.
Menonjolkan egoisme pribadi, dan mempolitisir pandemi covid-19, yang jauh dari kaidah ilmiah dan nilai-nilai akademis membuat penanganan pandemi covid-19 menjadi rumit dan bertele-tele.
Kebijakan Pemerintah soal PPKM Darurat sudah tepat, dan ini cara yang terbaik untuk case Indonesia.
Kita belajar banyak dari tahapan kejadian second wave ini, yaitu lonjokan laju pasien positif harian yang terjadi di tanah air, akumulasinya sungguh menjadi beban berat bagi Faskes. Lebih jauh, karena Faskes kedodoran dalam menanganni pasien yang jumlahnya melonjak drastis, yang diikuti timbulnya masalah pada sarana penunjang Faskes, angka kematian harian ikut melonjak.
Hal tersebut tidak harus terjadi jika kita semua patuh dan disiplin menjalankan 5M selama pandemi covid-19. Ingat, pandemi global belum selesai.
Delapan hari tersisa sangat menentukan dan menjadi modal dasar bagi Pemerintah penentukan kebijakannya kedepan.
Tegas dan konsisten dalam membatasi mobilitas manusia dan menghapus segala bentuk kerumunan adalah hal sangat menentukan kesuksesan PPKM Darurat di tanah air.
Saya mengajak warga bangsa untuk patuh menjalankan PPKM Darurat demi kepentingan bersama. Terimakasih.
Ir. KPH. Bagas Pujilaksono Widyakanigara, M. Sc., Lic. Eng., Ph.D.
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Badai pasti berlalu.
Pelaksanaan dan pengawasan PPKM Darurat harus tegas dan konsisten dengan semangat gotong royong. Pancasila kembali membuktikan keampuhannya. Gotong royong adalah kunci sukses PPKM Darurat.
Gotong royong adalah semangat kebersamaan, merasa senasib sepenanggungan, egaliter dan rela berkorban demi kepentingan bersama.
Menonjolkan egoisme pribadi, dan mempolitisir pandemi covid-19, yang jauh dari kaidah ilmiah dan nilai-nilai akademis membuat penanganan pandemi covid-19 menjadi rumit dan bertele-tele.
Kebijakan Pemerintah soal PPKM Darurat sudah tepat, dan ini cara yang terbaik untuk case Indonesia.
Kita belajar banyak dari tahapan kejadian second wave ini, yaitu lonjokan laju pasien positif harian yang terjadi di tanah air, akumulasinya sungguh menjadi beban berat bagi Faskes. Lebih jauh, karena Faskes kedodoran dalam menanganni pasien yang jumlahnya melonjak drastis, yang diikuti timbulnya masalah pada sarana penunjang Faskes, angka kematian harian ikut melonjak.
Hal tersebut tidak harus terjadi jika kita semua patuh dan disiplin menjalankan 5M selama pandemi covid-19. Ingat, pandemi global belum selesai.
Delapan hari tersisa sangat menentukan dan menjadi modal dasar bagi Pemerintah penentukan kebijakannya kedepan.
Tegas dan konsisten dalam membatasi mobilitas manusia dan menghapus segala bentuk kerumunan adalah hal sangat menentukan kesuksesan PPKM Darurat di tanah air.
Saya mengajak warga bangsa untuk patuh menjalankan PPKM Darurat demi kepentingan bersama. Terimakasih.
Ir. KPH. Bagas Pujilaksono Widyakanigara, M. Sc., Lic. Eng., Ph.D.
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
