Bantul SURYAPOS -M.Jauhari, warga Bantul ini memiliki hobi dan koleksi yang jarang diminati oleh orang kebanyakan, koleksi yang dia miliki berupa kayu-kayu bertuah, yang umurnya sudah mencapai puluhan bahkan ratusan tahun, hingga kini sudah ratusan kayu bertuah yang menjadi koleksinya, bahkan menjadikannya barang-barang investasi.
Saat ditemui dikediamannya yang berada di jalan Jl Dr Wahidin Sudiro Husodo
Pepe RT 06 Kalurahan Trirenggo Kapanewon Bantul Kabupaten Bantul, oleh SURYAPOS, Rabu (16/03), Jauhari yang juga Ketua salah satu Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) di Kabupaten Bantul ini menjelaskan, ketertarikannya terhadap kayu-kayu bertuah ini, sejak 6 tahun yang lalu.
“Saya menyukai kayu sejak masih kecil, dan kenapa saya suka mengkoleksi kayu – kayu bertuah ini ?, karena kayu bertuah ini memiliki karakteristik yang dingin, selain itu kayu bertuah ini juga merupakan jenis kayu yang usianya sudah puluhan bahkan ratusan tahun, jenis kayu ini semakin lama semakin sedikit dan sulit untuk dijumpai, sehingga saya mengkoleksi sekaligus melakukan investasi pada kayu bertuah ini”, tuturnya.
Jauhari menambahkan, ada berbagai macam jenis kayu bertuah yang dia miliki, diantaranya ada kayu stigi, kayu nogosari, kayu dewandaru, kayu kalimosodo, jati kluwih dan banyak jenis yang lain, diantara sejumlah kayu bertuah tersebut, ada beberapa jenis kayu bertuah yang sudah sangat sulit ditemukan, selain itu jenis kayu ini, sudah tidak bisa kita jumpai lagi tanamannya, seperti kayu wunglen Sultan Agung dan Galih Kelor.
“Hingga saat ini sudah banyak jenis kayu bertuah yang saya koleksi,ada kayu Nogosari, kayu Dewandaru, kayu Kalimosodo, Jati kluwih, kayu Stigi, Galih Asem, dan yang paling istimewa yaitu Wunglen Sultan Agung dan kayu Galih kelor, untuk kedua jenis kayu ini saya katakan sangat istimewa, karena saya sangat sulit mendapatkannya dan pohonnya pun sudah tidak ada saat ini”, ucapnya.
Selain kayu bertuah, Jauhari juga memiliki koleksi beberapa jenis bambu yang unik dan langka, diantaranya ada Bambu Pethuk, Bambu Kendit, Bambu Junjung Drajat atau Rantai Bumi dan Bambu Buntet (tidak ada lubangnya seperti rotan), bukan hanya untuk koleksi saja, ditangan Jauhari, kayu – kayu bertuah ini juga diolah menjadi beberapa kerajinan seperti, liontin, gelang, tongkat komando dan warangka keris, dari kerajinan ini,dari segi bisnis dirinya bisa mendapatkan tambahan pendapatan selain dari batang – batang kayu bertuah itu sendiri.
“Beberapa jenis kayu bertuah ada yang saya bikin barang yang bisa dimanfaatkan dan bisa untuk dijadikan usaha tambahan seperti liontin, gelang dan warangka untuk keris, Alhamdulillah sampai saat ini saya sudah punya pembeli dari beberapa kota besar, seperti Semarang, Sumatera, Kalimantan dan ada juga dari Jakarta”, pungkasnya.