Sleman (DIY), SURYAPOS.id – Upaya menjaga kedamaian dan ketertiban di Daerah Istimewa Yogyakarta kini mendapat energi baru dengan lahirnya Forum Jogja Damai (FJD). Komunitas independen dan non-politik ini hadir sebagai wadah kolaborasi masyarakat untuk menumbuhkan budaya damai, santun, dan toleran di tengah dinamika sosial yang semakin kompleks.
Berpusat di Jalan Taman Siswa Tohpati No. 60, Yogyakarta, FJD diperkenalkan kepada publik melalui apel bersama di halaman Kapanewon Kalasan, Sleman, Sabtu (18/10/2025) malam. Kegiatan tersebut menjadi momentum penguatan komitmen bersama berbagai elemen masyarakat dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban wilayah.
Baca juga: Remaja 17 Tahun Patah Tulang Usai Tabrakan dengan Honda Jazz di Nanggulan
Ketua Forum Jogja Damai, Sigit Susanto atau yang akrab disapa Cemo, mengatakan bahwa pembentukan FJD dilandasi oleh semangat kebersamaan warga yang ingin menjaga nilai-nilai perdamaian di Yogyakarta. “Kami ingin menjadikan FJD sebagai ruang kolaborasi masyarakat untuk memperkuat budaya damai dan toleransi. Jogja dikenal dengan keramahtamahan dan budayanya yang santun, dan kami ingin menjaga hal itu tetap hidup,” ujarnya.
Apel bersama tersebut juga menjadi bagian dari kegiatan rutin yang digelar Satuan Team Anti Kriminalitas (STAK) Yogyakarta dalam rangka konsolidasi visi dan misi sosial kemanusiaan. Kegiatan ini diikuti oleh unsur pemerintah daerah, TNI, dan Polri sebagai wujud sinergi dalam menjaga keamanan bersama masyarakat.
Baca juga: Dua Remaja Naik Nmax Diamankan Polisi karena Diduga Hendak Picu Keributan
Panewu Kalasan dalam sambutannya mengapresiasi seluruh peserta apel yang telah hadir dan berkomitmen menjaga keamanan lingkungan. Ia menilai kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan untuk memperkuat kerja sama antara masyarakat dan aparat. “Kegiatan seperti ini sangat penting agar masyarakat bisa terus bersinergi dengan pemerintah, TNI, dan Polri demi menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif,” tuturnya.
Danramil Kalasan menambahkan, kegiatan tersebut mencerminkan semangat kebangsaan yang kuat di tengah masyarakat. “Kami berupaya menanamkan nilai-nilai nasionalisme, Pancasila, dan semangat bela negara agar kita semua bisa bersatu demi keamanan nasional,” katanya.
Kapolsek Kalasan turut menyampaikan apresiasi kepada FJD dan para relawan yang selama ini aktif membantu menjaga keamanan wilayah. “Kami sangat terbantu dengan adanya ormas dan komunitas yang tergabung di FJD dan STAK. Mereka menjadi mitra kami dalam memberikan informasi dan membantu masyarakat di lapangan,” ujarnya.
Sebagai gerakan sosial, FJD mengusung nilai “GAYA GENIT” atau Gerakan Nyata Integrasi Toleransi. Melalui semangat ini, FJD mengajak masyarakat untuk tetap gembira dalam mengelola perbedaan, energik dalam berpartisipasi sosial, serta memiliki niat tulus dalam menjaga kedamaian.
Baca juga: Melintas di Jalan Samigaluh, Pria Asal Bantul Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
FJD juga menyiapkan sejumlah program nyata untuk memperkuat ketahanan sosial masyarakat. Program jangka pendek meliputi kampanye anti-balapan liar, anti-vandalisme, dan pencegahan kejahatan jalanan. Sementara program jangka menengah difokuskan pada edukasi toleransi bagi pelajar dan mahasiswa melalui Sekolah Damai, serta pembinaan organisasi masyarakat dan komunitas sosial. Dalam jangka panjang, FJD akan melaksanakan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan seperti bakti sosial, donor darah, dan event tahunan “Jogja Damai” sebagai wujud solidaritas budaya dan sosial.
Dengan dukungan swadaya anggota dan kerja sama dengan lembaga pemerintah serta pihak swasta, FJD bertekad menjadi mitra strategis seluruh elemen masyarakat dalam menjaga Yogyakarta tetap damai dan berbudaya. “Kami percaya kedamaian bukan hanya tugas aparat, tetapi tanggung jawab bersama seluruh warga,” kata Sigit menutup pernyataannya.
