KAYU123
Nasional

Bola Panas Statement Menag Yaqut.

×

Bola Panas Statement Menag Yaqut.

Sebarkan artikel ini
JIFFINA 2025

Jakarta SURYAPOS – Statement Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, yang diduga memberikan analogi suara adzan dan gonggongan anjing saat diwawancarai oleh sejumlah awak media di Pekanbaru, Riau memantik sejumlah pernyataan keras dari beberapa tokoh nasional dan daerah, seperti yang disampaikan oleh politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-PERJUANGAN) Kapitra Ampera dalam sebuah kesempatan berharap agar Presiden Jokowi melakukan evaluasi dan mengganti Menag Yaqut.

Ini menyangkut hal-hal yang sangat mendasar (basic human right) dan harusnya Presiden mengevaluasi, Menteri Agama seperti ini harus diganti, harus diganti“, tegas Kapitra.

PASARKAYU

Lebih lanjut disampaikan oleh Kapitra Ampera jika, sebagai seorang pejabat negara, sudah seharusnya Gus Yaqut bisa menjaga pernyataan-pernyataannya, karena dari pernyataannya tersebut, Gus Yaqut dinilai oleh politisi PDI-PERJUANGAN ini, sudah membuat gaduh dan keresahan dalam masyarakat.

Kalau suara adzan itu dianalogikan dengan binatang, ini kebangetan yah, nggak cerdas, sebagai Menteri Agama, ini akan membuka konfrontasi dengan umat Islam”, tegas Kapitra.

Sementara itu politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal menyampaikan jika sebaiknya Menag Yaqut Cholil Qoumas mencabut SE No 5 Tahun 2022, karena hanya akan memicu kontroversi dan resistensi di dalam masyarakat luas.

Secara umum sampai dengan saat ini, tidak ada keluhan terkait dengan pengeras suara di masjid maupun musholla, justru setelah keluarnya SE No 5 Tahun 2022 muncul perdebatan dan polemik, sebaiknya dicabut saja SE tersebut”, ujar Ketua Fraksi PKB ini.

Sementara itu Staf Khusus Menteri Agama, Nuruzzaman menjelaskan jika sebenarnya, Menag Yaqut Cholil Qoumas tidak membandingkan suara adzan dengan gonggongan anjing, namun disitu dijelaskan oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas jika, didalam kehidupan masyarakat yang plural diperlukan sebuah sikap toleransi dan saling menghormati.

Menteri Agama sama sekali tidak membandingkan suara adzan dengan suara anjing, tapi Menag sedang mencontohkan pentingnya pengaturan kebisingan pengeras suara”, ujar Nuruzzaman dalam sebuah rekaman video yang diterima oleh SURYAPOS pada Jumat (25/02).

Sementara itu menurut Ustadz Adi Hidayat melalui Channel YouTube miliknya dalam tajuknya “Pesan Kebangsaan Ustadz Adi Hidayat”, yang membahas terkait arti kebangsaan dalam permasalahan Toa masjid atau musholla dengan suara binatang.

Sudah seharusnya sebagai seorang pejabat publik bisa memilih narasi-narasi yang tidak kontra produktif saat melakukan komunikasi dengan masyarakat, rasanya tidak pantas bila persoalan Toa di masjid atau musholla diilustrasikan dengan suara binatang tertentu atau hal lain yang tidak sejalan, tidak senafas bahkan tidak sampai pada logika”, ujar Ustadz Adi Hidayat.

Lebih lanjut disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat jika saat yang diperlukan adalah saling mengoreksi diri, tidak perlu menghujat, mencela, dan saling menyalahkan satu sama yang lain.

Jika memang masih menyatakan diri saya Pancasila, saya NKRI maka bukan hanya berhenti pada kata-kata, namun dengan tindakan, kebijakan, sikap serta perilaku mulia dalam berkehidupan”, pungkas Ustadz Adi Hidayat.

AYO PASANG IKLAN
AYO PASANG IKLAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

VENEERKAYU