Sintang (Kalbar), SURYAPOS.id – Tokoh Masyarakat Sintang nyatakan Maman Abdurahman Adalah Pengkhianat Golkar dan Tidak Beretika dalam Politik dengan membawa isu Suku dan Agama.
Pernyataan Ketua DPD Partai Golkar Kalbar Maman Abdurahman tanggal 9/9/ 2024 pada acara Rakerda dan Rapimda Partai Golkar yang menantang fihak yang merasa “Paling Dayak dan Paling Muslim” berbuntut panjang karena sebagian masyarakat mulai bereaksi dan menantang balik Maman Abdurahman yang dinilainya tidak beretika dengan membawa bawa nama Dayak dan Muslim dalam masalah politik menjelang Pilkada Kalbar 2024. Kamis (12/09/2024)
Seorang tokoh masyarakat Dayak Kabupaten Sintang bernama Andreas yang biasa disapa Panglima Asap kepada sejumlah Wartawan beberapa hari lalu menyatakan secara terbuka ke publik bahwa dirinya menantang balik dan menyatakan kekecewaannya kepada Maman Abdurahman yang dinilainya telah mengusik ketenangan masyarakat Dayak yang disebut Maman sebagai Dayak Ulu dengan kata kata Maman yang dinilainya tidak pantas diucapkan dengan menyatakan menantang orang yang merasa paling Dayak dan paling Muslim. ”Jangan bicara seperti itu di musim Politik ini, karena bisa ditanggapi bersayap,” ujar Panglima Asap dengan nada geram.
Panglima Asap Sintang ini sangat mengecam pernyataan Maman Abdurahman yang membawa isu sara dengan menantang orang merasa paling Dayak dan paling muslim. Walau tidak menyebut nama orang yang ditantangnya, namun sikap Maman selaku anggota DPR RI itu sangatlah tidak pantas.
Akan tetapi justru Maman sendiri yang ingkar dan malah mencalonkan Sutarmidji yang bukan kader Golkar sebagai calon Gubernur Kalbar.
Baca juga: DKP Gunungkidul Gelar Temu Pelaku Utama Sektor Kelautan dan Perikanan
Ria Norsan yang separuh hidupnya membesarkan Golkar di Kalbar malah ditinggalkan hingga akhirnya berhasil maju sebagai Calon Gubernur Kalbar setelah mendapat Rekomendasi dari PDIP.
Terkait Janji Politik Sutarmidji 5 tahun lalu tentang pemekaran Provinsi Kapuas Raya dinilai oleh Andreas Panglima Asap Sintang ini sebagai suatu kebohongan sehingga Maman Abdurahman tidak perlu mencari pembenaran untuk membela Sutarmidji dengan alasan moratorium. Janji Sutarmidji yang akan membangun kantor Gubernur dan kantor DPRD Kapuas Raya di tahun pertamanya jadi Gubernur sampai sekarang tidak ada buktinya.
Panglima Asap Sintang ini juga menyatakan Maman Abdurahman harus berkata dengan jujur. Jangan hanya menyatakan keberhasilan Sutarmidji selama 5 tahun memimpin.
Tapi juga harus mengungkapkan kekurangan kekurangan Sutarmidji calon Gubernur yang diusungnya karena kondisi di lapangan sangat jauh berbeda.
Baca juga: 64 Siswa SD dan Puluhan Warga Bantul Diduga Keracunan Makanan
Misalnya masalah pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Kabupaten Perhuluan Kalbar masih banyak yang belum tersentuh.
Selaku tokoh masyarakat Sintang Panglima Asap Mengimbau kepada Maman Abdurahman berbicaralah dengan etika dan jangan suka mencela fihak lain yang berbeda dukungan politik. Ciptakanlah kondisi politik yang sejuk demi kedamaian masyarakat Kalimantan Barat menjelang Pilkada 2024 ini. Ungkap Andreas Panglima Asap.
Sumber : Panglima Asap