Jakarta SURYAPOS – Ditengah upaya Pemerintah membangkitkan sektor pariwisata nasional seusai pandemi Covid 19, guna mendukung berputarnya perekonomian nasional, dikotori dengan kejadian miris yang diduga dilakukan oleh sejumlah oknum-oknum petugas yang berkompeten dalam penegakan aturan terkait dengan alur kedatangan wisatawan mancanegara saat hendak melakukan liburan ke Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, meradang saat mendapati laporan dari seorang wisatawan yang hendak berwisata ke Bali, yang mana dalam pengaduannya melalui surat elektronik tersebut, wisatawan asal Ukraina tersebut bersama dengan anak perempuannya merasa dijebak dengan permainan dalam karantina bagi para pelancong asal luar negeri.
Dalam pengaduannya pada Sandiaga Uno, wisatawan tersebut menuturkan jika dirinya di karantina pada sebuah hotel di Jakarta, dan pada hari terakhir masa karantina tersebut, didapati kabar jika tes PCR yang dilakukannya sebelum meninggalkan lokasi karantina, menunjukkan hasil positif, dan secara langsung saat itu keduanya meminta untuk dilakukan tes PCR ulang, karena dari keyakinannya bahwa hasil tes PCR tersebut salah, namun permintaan tersebut ditolak oleh petugas dan hanya memperbolehkan melakukan tes PCR yang disediakan oleh petugas tersebut.
“Lantas wisman tersebut mengirimkan surat elektronik melalui Twitter pada saya, sehingga saya turunkan tim dan memberikan kesempatan pada yang bersangkutan untuk melakukan tes PCR ulang, dan hasilnya adalah negatif sehingga diberikan izin keluar dan mengakhiri karantina“, ujar Sandiaga Uno, dikutip dari pistingan di Instagram pribadinya yang sudah dikomentari sebanyak 2.330 netizen ini.
Lebih lanjut disampaikan oleh Sandiaga Uno jika, dirinya tidak akan segan-segan untuk menindak tegas, oknum-oknum yang mencoba untuk mengambil keuntungan pribadi, yang efeknya adalah mencoreng citra pariwisata Indonesia di dunia Internasional.