Jember (Jatim), SURYAPOS.id — Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri bersama Sekretariat Militer Presiden, Kementerian Sekretariat Negara, melaksanakan verifikasi lapangan di Kabupaten Jember sebagai salah satu tahapan pengusulan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya Bidang Pemerintahan Dalam Pengelolaan, Pengembangan dan Pembangunan Kelautan Tahun 2024 sesuai Permendagri Nomor 41 Tahun 2016. Verifikasi lapangan dilakukan untuk memperoleh gambaran langsung dari program unggulan calon penerima, yaitu Bupati Jember atas nama Ir. H. Hendy Siswanto, S.T., IPU., ASEAN Eng.
Tim melakukan verifikasi lapangan di Kabupaten Jember pada tanggal 9 sampai dengan 11 September 2024, dipimpin oleh Yogi Endra Permana, S.IP., M.Si, Kasubdit Kawasan Khusus, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri bersama Kolonel Caj. Sandy S.I.P., M.Si (Han) selaku Kepala Bagian Penganugerahan, Sekretariat Militer Presiden, Kementerian Sekretariat Negara.
Yogi menyampaikan “Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya ini merupakan wujud apresiasi dari Presiden RI yang diberikan kepada Kepala Daerah dan Kepala Perangkat Daerah yang berjasa dalam memberikan dharma baktinya dalam pengelolaan, pengembangan dan pembangunan di bidang kelautan.”
Resiko bekerja yang dimiliki oleh profesi nelayan terkait dengan keselamatannya dinilai sangat tinggi, seperti resiko kecelakaan laut, cuaca ekstrim hingga perubahan iklim yang mempengaruhi migrasi ikan. Masalah-masalah tersebut sangat menghambat upaya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan nelayan, sehingga diperlukan program yang terintegrasi dan bisa menjawab problematika sosial, ekonomi dan lingkungan nelayan.
Melihat permasalahan tersebut, Bupati Jember memiliki 2 (dua) program unggulan yang menyokong kesejahteraan profesi nelayan yaitu Asnel (Asuransi Nelayan) dan OKKE MASSE (One Kolam One Keluarga Masyarakat Sejahtera). Asnel merupakan program asuransi keselamatan nelayan yang didanai APBD dan bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan, serta OKKE MASSE program alternatif pendapatan saat paceklik melalui bantuan budidaya ikan kepada nelayan dan masyarakat kurang mampu, yang bertujuan memulihkan ekonomi Jember.
Baca juga: Warga dan Polisi Amankan Dua Pelaku Curanmor di Jabon
Bupati Jember, Hendy, menyebutkan dalam paparannya “Program pemberdayaan ini merupakan titik awal dari pengentasan kemiskinan dan penataan kawasan pesisir berkelanjutan. Peningkatan kesejahteraan nelayan merupakan upaya kolaboratif dan sinergitas stakeholder. Pemerintah Kabupaten Jember sangat berkomitmen terhadap proteksi keselamatan kerja nelayan yang ditargetkan pada tahun 2025 dapat tercover 100%, juga turut berkomitmen pada program ketahanan pangan yang ditargetkan memprogram minimal 500 hingga 1.000 lokasi budidaya ikan yang akan berdampak pada 2.500 – 5.000 jiwa penerima manfaat”
Melalui kedua program unggulan yang dicanangkan sejak tahun 2022 tersebut, Bupati Jember melalui program Asnel memberikan perlindungan asuransi bagi nelayan, mencakup biaya pengobatan hingga santunan kematian. Program OKKE MASSE juga berhasil meningkatkan ekonomi, menurunkan kemiskinan, memperbaiki gizi masyarakat, menurunkan angka stunting, serta mempromosikan gerakan gemar makan ikan pada masyarakat, dan sebagai salah satu sumber pangan alternatif dengan pemanfaatan lahan pekarangan.
Penilaian terhadap keberhasilan program dilakukan berdasarkan aspek kemanfaatan dan keberlanjutan program. Melalui kunjungan lapangan ke daerah Calon Penerima, terlihat adanya feedback dari masyarakat penerima manfaat atas program yang diusulkan, baik dari program Asnel maupun program OKKE MASSE. Peninjauan lapangan ini dimaksudkan untuk memastikan keberhasilan dan dampak dari program yang diusulkan dan akan menjadi pertimbangan dan sebagai bahan pada sidang Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan.