KAYU123

Pentas Musikan Mandalasana memeriah Indonesia Raya bergema

Abdi dalem Musikan Kraton Yogyakarta
PASARKAYU
SaeXpo 2023 Jogja

Yogyakarta SURYAPOS Pencanangan serentak gerakan Indonesia Raya Bergema bersama Gubernur DIY Sri Sultan HB X pada Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2021 jam 10.00 WIB mendatang bakal berlangsung semarak. Pasalnya kelompok abdi dalem musikan dijadwalkan turut dalam acara dengan menggelar pentas dari Kagungan Dalem Bangsal Mandalasana Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Sejumlah lagu nasional akan dipentaskan sebagai bagian acara Indonesia Raya Bergema.

Nantinya tampil pula kolaborasi komunitas biola Jogja asuhan Ucok Hutabarat dengan paduan suara ASYB (Alumni SMA Yogya Bersatu) pimpinan Ryo Emmanuel. Mereka menampilkan lagu perjuangan dan lagu daerah.

AYO PASANG IKLAN

Selain di Kepatihan dan Kraton Yogyakarta, acara gerakan Indonesia Raya Bergema juga dilangsungkan di Pasar Beringharjo Jogja. Pasar tertua dan legendaris ini dipilih sebagai pioner pusat perbelanjaan pertama di Jogja yang bakal rutin kumandangkan Lagu Indonesia Raya setiap jam 10.00 WIB. 

Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridhomardowo KPH Notonegoro mengungkapkan Pentas Musikan Mandalasana rutin digelar bertepatan dengan peringatan hari-hari besar nasional. Khusus momen Harkitnas tahun 2021 ini akan turut meriahkan gerakan Indonesia Raya Bergema yang dicanangkan Sri Sultan HB X. 

“Kami di Kraton nantinya juga akan merelay live streaming pidato Ngarsa Dalem yang disiarkan dari Kepatihan,” terangnya.

Abdi dalem musikan sebagai korps musik Kraton Yogyakarta sudah ada sejak era Sri Sultan HB VIII (1921 – 1939). Namun sempat vakum beberapa dekade. Pada masa lalu abdi dalem musikan tampil untuk keperluan seremonial dan hiburan dalam acara yang melibatkan pemerintah kolonial serta tamu-tamu kerajaan yang berkunjung ke Kraton. Dua tahun terakhir keberadaannya dihidupkan lagi untuk melengkapi sajian budaya bagi wisatawan yang berkunjung ke Kraton. Pemusiknya terdiri dari sejumlah abdi dalem, akademisi maupun pelaku seni di dunia musik. Kemunculan kembali abdi dalem musikan ini disambut antusias publik.
Jejak historis eksistensi abdi dalem musikan salah satunya dapat dilacak dalam toponim nama kampung. Di sisi timur persis pagelaran Kraton terdapat kampung Musikanan. Di masa lampau kampung tersebut ditempati para abdi dalem yang tergabung dalam korps musik Kraton. Ayah dari maestro violis Idris Sardi juga berasal dari kampung Musikanan. Masa kecil Idris Sardi kental dengan aktivitas musik di kampung Musikanan.
 
Pencanangan gerakan Indonesia Raya Bergema akan disiarkan secara live streaming lewat sejumlah kanal media sosial antara lain Humas Pemda DIY, Dinas Kominfo DIY, Youtube Kraton Yogyakarta serta disiarkan langsung lewat JTV.
Masyarakat luas dapat menyimak dan mengikuti rangkaian acara yang diharapkan menjadi awal gerakan pengumandangan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya secara kontinu di ruang-ruang publik. 
Gerakan Indonesia Raya diinisiasi oleh jaringan aktivis kebangsaan lintas kalangan ForYou Indonesia dan mendapatkan dukungan mulai dari Gubernur, beberapa rektor perguruan tinggi, dunia usaha, kalangan artis nasional, tokoh masyarakat dan lainnya.
Beberapa pekan lalu ForYou Indonesia melakukan survey dan hasilnya 95% lebih masyarakat menyetujui Lagu Indonesia Raya diperdengarkan di ruang-ruang publik secara kontinu. 

Pembina ForYou Indonesia GKR Hemas menyampaikan gerakan kebangsaan harus terus dihidupkan oleh lapisan masyarakat demi menjaga tegaknya kedaulatan NKRI berlandaskan Pancasila dengan semboyannya Bhinneka Tunggal Ika. 

Sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah RI, beliau telah berkeliling dan mengunjungi banyak daerah di Indonesia dan menyaksikan betapa bangsa Indonesia sangat kaya dengan ragam suku, agama, etnis, bahasa, dan adat budaya. 

Keanekaragaman ini harus dikelola dengan baik didasari kesadaran untuk senantiasa hormat menghormati antar satu dengan yang lain. Tidak perlu lagi mempersoalkan istilah mayoritas minoritas, semua sama posisinya sebagai warga negara yang memiliki hak dan kedudukan di depan hukum, terangnya.

Masing-masing memiliki kewajiban hidup secara bertanggung jawab dengan mengembangkan toleransi antar pemeluk agama berbeda, sikap gotong royong, menghormati sesama, tidak mudah menghujat atau ujaran kebencian dan lainnya yang berpotensi mengoyak persatuan dan kesatuan. Semangat menjaga dan mencintai Indonesia itu salah satunya dapat terpelihara dengan mengingat dan meresapi setiap kata dalam syair Lagu  Indonesia Raya, paparnya.

Sementara itu persiapan pencanangan gerakan Indonesia Raya Bergema terus dilakukan intensif. Menurut salah satu penggiat ForYou Indonesia Nana Je, pelaksanaan acara di gedung Pracimosono Kepatihan akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Tamu undangan dibatasi dan wajib rapid tes.

Terimakasih atas dukungan Gubernur DIY beserta jajaran Pemda DIY, Diskominfo, Biro Umum, Humas dan Protokol DIY, Disperindag Kota Yogyakarta, Kraton Yogyakarta, GKR Hemas serta pihak-pihak yang mendukung pelaksanaan gerakan kebangsaan ini”, tuturnya. 

Ketua Departemen Seni Budaya Pancasila (Permen Sedap) ForYou Indonesia Nano Asmorodono mengajak masyarakat turut mensukseskan gerakan Indonesia Raya Bergema di lingkupnya masing-masing.
Hal penting setelah dicanangkan adalah konsistensi masyarakat mengumandangkan Lagu Kebangsaan setiap hari diikuti dengan sikap hormat. Jika hal ini dapat dijalankan kontinu maka akan menjadi kebiasaan yang menghidupkan kebanggaan sebagai rakyat Indonesia yang berjiwa patriotik.
Pemutaran Lagu Kebangsaan tiap jam 10.00 menurut Nano bukanlah waktu yang kaku. Apabila disuatu tempat, perkantoran misalnya, dirasa jam 10.00 kurang pas, dapat diajukan jam 8 atau 9 sesuai situasi kondisi masing-masing.
“Pelaksanaannya bisa luwes, prinsipnya Lagu Indonesia Raya harus bergema setiap hari,” tegasnya. 
Juga dapat memutar lagu-lagu perjuangan lain untuk menggugah semangat nasionalisme.
 


Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IFMAC & WOODMAC 2024