Bantul SURYAPOS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul bekerja sama dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meluncurkan model pengelolaan sampah yang berbasis Badan Usaha Milik Kalurahan (BumKal) guna mendukung Gerakan Bantul Bebas Sampah 2025 di Aula Kalurahan Potorono Kapanewon Banguntapan Bantul, pada Rabu (3/11).
Menurut Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih saat memberikan sambutannya menuturkan jika saat ini permasalahan sampah di Kabupaten Bantul sudah serius dan sangat mendesak untuk segera ditangani, hal ini bisa dilihat dari data yang ada pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, potensi timbunan sampah per hari di Kabupaten Bantul mencapai 400 ton sampah, sedangkan kapasitas pengelolaan sampah per harinya masih 100 ton.
“Sampai dengan saat ini masih ada masyarakat yang belum melakukan pemilahan sampah, sedangkan jasa pengelolaan sampah hanya sekedar melakukan pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) tanpa melakukan pemilahan dan pengolahan sampah“, ujar Abdul Halim.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Abdul Halim, permasalahan sampah ini makin rumit dengan adanya kapasitas daya tampung TPST Piyungan yang sudah Over Kapasitas namun masih tetap digunakan, sehingga sampah ini menjadi tanggung jawab bersama, agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan serta estetika lingkungan.
“Untuk itu, semangat Gerakan Bantul Bersih Sampah (Bantul Bersama) adalah upaya mendorong masyarakat untuk mulai memilih, memilah dan mengolah sampah, agar kita tidak mewarisi cucu dengan kerusakan bumi akibat sampah“, ujar Abdul Halim.
Pemerintah Kabupaten Bantul, juga memberikan insentif dana bagi Kalurahan yang memiliki indikator pengelolaan sampah, yang memiliki bobot nilai 20% dari total penilaian, dengan demikian diharapkan seluruh Kalurahan di Kabupaten Bantul akan bahu-membahu mempersiapkan seluruh indikator penilaian.
