KAYU123
ReligiSosial Budaya

Ngawen Bersholawat Bersama Gus Miftah, Ribuan Jamaah Hadiri Pengajian di Obyek Wisata Watu Gendong

×

Ngawen Bersholawat Bersama Gus Miftah, Ribuan Jamaah Hadiri Pengajian di Obyek Wisata Watu Gendong

Sebarkan artikel ini
JIFFINA 2025

Gunungkidul, SURYAPOS.id – Kurang lebih 4000 jama’ah hadir dalam pengajian bertajuk Ngawen Bersholawat, bertempat di Wisata Watu Gendong, Padukuhan Tungkluk, Kalurahan Beji, Kapanewon Ngawen, pada Selasa malam (03/01/2023).

Pengajian yang mengambil tema Membumikan Islam Rahmatan Lil Alamin tersebut menghadirkan pembicara dari pengasuh pondok pesantren Ora Aji, Kalasan, Sleman, KH.Gus Miftah Maulana Habiburrahman.

PASARKAYU

Bupati Gunungkidul H. Sunaryanta yang turut hadir di pengajian akbar tersebut dalam sambutan singkatnya mengucapkan terima kasih kepada KH. Gus Miftah yang sudah berkenan hadir untuk mengisi tausiyah dalam rangka Pengajian Akbar di Kabupaten Gunungkidul.

Sunaryanta mengharapkan dengan digelarnya pengajian akbar tersebut selanjutnya akan memberikan inspirasi kepada seluruh masyarakat untuk terus membangun silaturahim dengan sesama muslim dengan cara yang baik serta terus membangun hubungan vertikal dengan Allah Subhanahu Wata’ala.

“Mari bersama kita satukan langkah untuk mewujudkan Kabupaten Gunungkidul yang lebih maju lagi”, ungkap Bupati Gunungkidul.

Sementara isi Tauziah yang disampaikan oleh K.H Miftah Maulana Habiburrohman (Gus Miftah) mengatakan bahwa Islam hadir di dunia ini sebagai rahmat dan akhlak, antara rahmat dan akhlak ini harus seiringan dan sejalan yang harus di jalani dalam kehidupan sehari-hari.

Gus Miftah menjabarkan definisi rahmat yaitu keselamatan, kemanfaatan dan kenyamanan, menurutnya Islam sebagai ajaran yang menjadi sistem hidup dan kehidupan adalah menuntut agar seluruh umat Rasulullah SAW mampu memberikan keselamatan, kemanfaatan, dan kenyamanan untuk semesta alam.

“Bukan untuk orang Islam saja atau sesama manusia saja, akan tetapi kepada seluruh makhluk di alam ini termasuk hewan, tumbuhan, bahkan dengan jin sekalipun,” tegas Gus Miftah.

Kehidupan manusia yang dalam hal ini umat Islam, belum sempurna dan tidak akan sempurna apabila belum bisa menjadi Rahmatan Lil Alamin.

Kyai nyentrik yang setiap dalam ceramahnya selalu di bumbui dengan humor-humor segarnya itu juga menjelaskan bahwa pengertian muslim yang menjadi Rahmatan lil Alamin adalah sejauh mana kehadiran seorang muslim mampu memberikan kemanfaatan bagi lingkungan disekitarnya.

“Hal ini senada dengan Hadist Rasulullah yang mengatakan bahwa yang terbaik diantaramu adalah yang paling banyak memberikan manfaat. Artinya kehadiran muslim itu harus memberikan manfaat bagi sesama manusia, serta alam dan lingkungannya,” tegasnya kembali.

Kemanfaatan seorang muslim dijelaskan Gus Miftah tercermin dari perilaku dan pola tindak yang dilakukan seseorang terhadap sesama manusia, dan lingkungan sekitar, yang mana perilaku dan pola tindak dalam Islam itu disebut dengan akhlak.

Yang dapat menjadi tolak ukur dari seorang manusia atau seorang muslim yang Rahmatan Lil Alamin sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah kepada semua umat Rasulullah adalah akhlaknya.

“Semakin baik akhlak seorang muslim maka dia menjadi Rahmatan lil Alamin, semakin buruk akhlaknya, maka semakin jauhlah ia dari sebutan Rahmatan Lil Alamin”, tandas Gus Miftah.

AYO PASANG IKLAN
JIFFINA 2025
VENEERKAYU