Gunungkidul (DIY), SURYAPOS.id – Seorang pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Yogyakarta-Wonosari Km 24,5, tepatnya di Padukuhan Putat Wetan, Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Senin (8/12/2025) sekitar pukul 14.55 WIB.
Korban diketahui bernama Lanjari Ayudya Wardani (19), warga Pracimantoro, Wonogiri, yang saat itu mengendarai Yamaha N-Max bernomor polisi AD-4878-AKG.
Baca juga: Skandal Dana Desa Rp 500 Juta di Ngunut: Rekening Kalurahan Tersisa Rp 76 Ribu
Berdasarkan informasi kepolisian, kecelakaan terjadi ketika korban melaju dari arah Wonosari menuju Yogyakarta. Setibanya di lokasi, korban berupaya mendahului dua kendaraan truk yang berada di depannya. Saat melakukan manuver tersebut, dari arah berlawanan muncul sebuah truk yang identitasnya belum diketahui.
Melihat adanya kendaraan dari arah berlawanan, korban berusaha menghindar ke kiri. Namun pada saat bersamaan, bagian kiri sepeda motornya bersinggungan dengan roda belakang kanan truk Isuzu bernomor polisi AD-9272-OG yang dikemudikan Angga Setyawan (24), warga Pracimantoro, Wonogiri.
Baca juga: Kecelakaan di Sewon Berujung Temuan Celurit, Polisi: Ada Dugaan Penyalahgunaan Sajam
Benturan itu membuat sepeda motor korban kehilangan kendali dan terjatuh. Tak berhenti di situ, korban kemudian tertabrak truk yang datang dari arah berlawanan tersebut.
Petugas medis dari RSUP Dr. Sardjito yang menangani korban menyebutkan bahwa Lanjari mengalami patah tulang terbuka pada kaki kanan, namun masih dalam keadaan sadar saat dievakuasi. Kondisinya kini masih menjalani perawatan intensif oleh tim medis.
Baca juga: Truk dan Beat Bertabrakan di Sentolo, Satu Korban Terluka
Kanit Gakkum Satlantas Polres Gunungkidul, Ipda Nur Ikhwan, mengingatkan pengendara agar lebih berhati-hati saat mendahului kendaraan besar. Ia menegaskan bahwa kesalahan perhitungan saat mendahului kerap menjadi penyebab kecelakaan di jalur tersebut.
“Kami mengimbau seluruh pengendara untuk memastikan situasi benar-benar aman sebelum mendahului. Jalur Patuk memiliki kontur naik-turun dan tikungan yang membatasi jarak pandang, sehingga risiko kecelakaan cukup tinggi,” ujarnya.

















