KAYU123
Sosial Budaya

Diskusi Yang Digelar PPMI Terkait Wadas, Dikacaukan Oleh Aksi Tidak Senonoh Buzzer.

×

Diskusi Yang Digelar PPMI Terkait Wadas, Dikacaukan Oleh Aksi Tidak Senonoh Buzzer.

Sebarkan artikel ini
JIFFINA 2025

Yogyakarta SURYAPOS – Diskusi interaktif secara daring yang digelar oleh Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) yang dilakukan melalui link zoom terkait dengan penolakan penambangan di Wadas serta pemilihan 10 karya jurnalistik mahasiswa terbaik, pada Minggu (09/01) pukul 19.00 WIB dikacaukan dengan adanya serangan dari para buzzer sehingga dialog yang juga diikuti oleh Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (LBHI) DIY, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) DIY, Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), Solidaritas Perempuan Kinasih (SP Kinasih) DIY sebagai penanggap dan beberapa Pimred dari jaringan PPMI serta awak media, harus dihentikan oleh moderator karena adanya upaya pengacauan secara masif dari peserta yang diindikasikan sebagai penyusup dalam diskusi daring ini.

Menurut Adil A Hasan, Koordinator Advokasi dan Jaringan Kerja PPMI menuturkan pada SURYAPOS jika, diskusi yang mengambil tema, “Seperti Dendam, Wadas Harus Dikawal Tuntas”, dimulai tepat pukul 19.00 WIB dan dibuka oleh Kirana dari Litbang PPMI Nasional awalnya berlangsung kondusif, namun sesaat setelah Kirana memperkenalkan beberapa penanggap dari AJI, LBHI, Walhi dan SP Kinasih, secara tiba-tiba di layar zoom muncul coretan-coretan yang menggambarkan alat kelamin disertai dengan suara-suara bising dan gambar silih berganti”, ujar Adil pada SURYAPOS.

PASARKAYU

Lebih lanjut disampaikan oleh Adil jika, lebih ironis lagi adalah munculnya gambar berupa alat kelamin di layar zoom berikut dengan narasi berupa tulisan-tulisan seperti Fuck You, sehingga panitia diskusi memutuskan untuk menghentikan diskusi.

Kita hentikan diskusi dan kita pindahkan diskusi melalui platform YouTube, mengingat kondisi yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan diskusi menggunakan fasilitas zoom meeting”, ujar Adil.

Ditambahkan oleh Adil jika, dengan adanya kejadian yang diduga adalah serangan dari buzzer tadi, menunjukkan jika tidak ada ruang yang aman dan dijamin keamanannya untuk warga negara saling bercakap-cakap terhadap kondisi negara, padahal diskusi ini dilakukan hanya untuk memastikan jika kebijakan publik atau pembangunan harus memiliki garis lurus terhadap keadilan.

Sementara itu menurut Rangga, Pimred Volkpop Media saat dikonfirmasi oleh SURYAPOS menuturkan jika, yang pertama adalah hal ini bisa menjadi sebuah catatan dari teman-teman yang akan mengadakan forum diskusi, terutama yang mengangkat tema-tema rentan konflik, agar selayaknya untuk melakukan upaya-upaya preventif atau seleksi terhadap peserta diskusi,

Yang kedua, saya mengecam keras tindakan dari oknum peserta yang mengacaukan suasana diskusi dengan menampilkan alat kelaminnya di forum diskusi tersebut”, ungkap mantan Sekjen PPMI Dewan Kota Surabaya ini.

Sementara itu dari pantauan SURYAPOS di berbagai lini masa Twitter, banyak sekali netizen +62 yang mengecam keras tindakan tidak senonoh yang dilakukan oleh oknum peserta saat diskusi yang diselenggarakan oleh PPMI.

AYO PASANG IKLAN
JIFFINA 2025
VENEERKAYU