Sobat Surya.
Ditengah kekalutan rakyat dalam kelangkaan minyak goreng, semakin mahalnya tahu tempe yang merupakan makanan berprotein tinggi bagi rakyat, menjauhnya daging dari piring-piring rakyat akibat tingginya harga, masih kagetnya para pekerja dengan kenyataan Jaminan Hari Tua (JHT) miliknya, baru bisa diambil saat yang bersangkutan berusia 56 tahun, meski dirinya sudah di PHK oleh perusahaan tempatnya bekerja, kembali kita dikejutkan dengan keriuhan para elit-elit politik negeri ini, yang bersuara lantang bak nyanyian kodok di musim hujan dan bersahut-sahutan meminta agar menunda pelaksanaan pemilu 2024.
Bahkan yang lebih miris lagi adalah saat para elit-elit politik negeri ini, yang menggembar-gemborkan wacana penambahan masa jabatan untuk Presiden Jokowi sampai dengan 2027, meski secara tegas Presiden Jokowi menolak wacana periode melebihi 2024.
Dengan tegas dalam konstitusi kita, Undang Undang Dasar 1945 pasal 7 amandemen ke satu ditegaskan jika, Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.
Dalih apapun wacana untuk menunda pelaksanaan pemilu 2024 bisa berpotensi membuat kegaduhan dan ide-ide liar yang lain bahkan bisa berpotensi melahirkan kembali diktator otokrat, yang jelas-jelas tidak konstitusional, tidak Pancasilais dan tentu sangat tidak adil serta beradab dan yang lebih utama adalah menjaga marwah demokrasi Indonesia, sehingga bisa melakukan regenerasi kepemimpinan nasional dan makin banyak lahir pemimpin-pemimpin negeri yang berkualitas.
Sudah semestinya para elit-elit politik yang mempunyai kepentingan untuk segera mengakhiri riuh rendah suara nyanyian yang sangat tidak merdu saat didengarkan oleh sebagian besar rakyat, lebih indah dan berguna bila para elit-elit politik negeri ini saling bahu membahu bersama berbagai elemen anak bangsa untuk menyelesaikan berbagai persoalan riil yang dihadapi oleh rakyat saat ini seperti, kelangkaan minyak goreng ditengah negeri penghasil minyak kelapa sawit didunia, mahalnya harga kedelai ditengah subur dan luasnya lahan pertanian di Indonesia.
Yogyakarta 2 Maret 2022.
Salam Surya.