YOGYAKARTA. suryapos.id Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat akan berakhir pada hari ini Senin (2/8), apakah akan diperpanjang atau tidak, ini menjadikan bahan pertanyaan dan diskusi masyarakat luas termasuk dari praktisi pendidikan dari Universitas Gajah Mada (UGM) Ir KPH Bagas Pujilaksono Widyakanigara M.sc, Lic.Eng, Ph.D.
Menurut Dosen Fakultas Teknik Nuklir UGM ini, trend memang sudah menurun sejak 15 Juli lalu namun fenomena Arhenius belum muncul dalam pergerakan data, artinya penurunan ini belum spontan terjadi dalam arti masih fluktuatif dan dikhawatirkan bila PPKM Level 4 ini dihentikan pergerakan data kasus positif akan kembali mengalami kenaikan yang akan menjadikan semakin Complicated permasalahannya, lebih-lebih trend global saat ini sedang naik menghadapi Third wave.
Menurut Bagas Pujilaksono, PPKM Level 4 bisa dihentikan jika laju infeksi harian mencapai kisaran angka 15000 dimana angka itu merupakan background baru setelah second wave. Background adalah analogi curve laju infeksi harian Vs waktu dalam versi spectrum yang maknanya adalah angka melandai pasca second wave dan kita tidak akan kembali melandai di kisaran angka 5000 seperti sebelum second wave serta akan semakin sulit perjalanan kita jika dihadang Third wave.
“Saya tidak yakin dengan kualitas Prokes masyarakat luas, karena adanya kelompok masyarakat yang mestinya tidak akan terinfeksi ternyata bisa terinfeksi“, ujar Bagas pada suryapos.id Senin (2/8).
Lebih jauh dijelaskan oleh Bagas,bahwa yang bisa menghentikan pandemi Covid 19 adalah kekebalan kelompok (Herd Imunity) dengan cara melakukan vaksinasi Covid-19 secara masif dan cepat bagi masyarakat luas sehingga Herd Imunity segera terbentuk.
“Apapun keputusan Pemerintah,kita harus dukung terkait dengan PPKM Level 4 ini namun Pemerintah harus lebih berhati–hati memutuskan kebijakannya“, pungkas Bagas yang juga Ketua Dewan Pakar Seknas Jokowi pada suryapos.id.