GPPE 2024 Surabaya

Asa Seniman Panggung Sleman Ditengah Wacana Lockdown.

PASARKAYU
SaeXpo 2023 Jogja

Sleman SURYAPOS Ditengah wacana lockdown yang mencuat di wilayah Sleman mau tidak mau menghapus kembali harapan para seniman panggung untuk bisa mengekspresikan diri dan mencari sumber kehidupan dari atas panggung.
 
Seniman panggung tanpa pertunjukan ibarat ikan tanpa air, karena dari pertunjukan bisa menghasilkan sumber penghidupan bagi seniman panggung. Pandemi Covid 19 juga berdampak pada sulitnya para seniman panggung mendapatkan penghasilan, karena tidak diperbolehkannya pertunjukan yang nantinya bisa berpotensi terjadinya kerumunan.
 
Eko Syailendra gambaran seniman panggung yang merasakan betul dampak dari kebijakan pemerintah yang melarang segala kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan, “bagaimana saya harus banting stir menjadi pedagang online untuk bisa bertahan hidup“, urai Eko yang juga ketua Kontes Sleman, Komunitas Entertainment Dan Seniman Sleman.
 
Harapan saya seniman juga diperhatikan oleh pemerintah, beri seniman kelonggaran untuk mencari penghasilan di panggung walaupun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan“, disampaikan oleh Sigit Purnomo yang juga pemilik sound system ini kepada Surya Pos Online.Pemerintah sendiri sudah banyak memberikan stimulus dan program bantuan untuk masyarakat terkait dengan dampak pandemi Covid 19, “namun kami para seniman panggung belum pernah mendapatkan perhatian dan bantuan, padahal kami samasama terdampak dengan adanya pandemi ini“, di tambahkan oleh Sigit yang juga pimpinan orkes melayu ini.
 
Terkait dengan adanya peningkatan angka penularan Covid 19 di Kab.Sleman yang tajam dan adanya wacana untuk lockdown total, mau tidak mau membuat para seniman yang bernaung dibawah komunitas Kontes Sleman berharap adanya sebuah kebijakan yang bisa membantu seniman panggung untuk tetap bisa eksis dan mendapatkan sumber penghasilan dari pertunjukan panggung, “disadari ataupun tidak kami ini adalah benteng terakhir yang menjaga kelestarian dari seni dan budaya, bagaimana seni dan budaya ini bisa kita wariskan pada generasi muda“, timpal Eko Syailendra yang juga pimpinan campursari. “Pemerintah harus hadir dan memberikan perhatian pada para seniman panggung“, ditambahkan oleh Eko penggagas Kontes.
 
Kontes (komunitas Entertainment dan Seniman Sleman) merupakan wadah dari seniman seniwati dan para pelaku entertainment di Sleman, yang didirikan pada 2 September 2012 yang mempunyai visi dan misi bagaimana menjadikan seni bukan hanya sebagai ladang mencari rejeki namun lebih pada bagaimana menjaga dan melestarikan seni dan budaya melalui pertunjukan panggung.Anggota Kontes yang merupakan seniman seniwati dari berbagai seni seperti : Penyanyi, pesinden, orkes melayu, jaranan, campursari, ketoprak, sound man, event organizer dan pelaku entertainment lainnya.
 
Bahkan kami juga mendidik caloncalon seniman mulai dari usia dini, dengan harapan seni dan budaya adiluhung ini tidak lekang oleh zaman tetap lestari dan bisa diwariskan pada generasi penerus” dikatakan Senu Haryanto pada Surya Pos Online, “dan ini adalah tugas bersama antara pemerintah sebagai pemangku kebijakan, masyarakat sebagai penikmat seni dan pelaku seni“. 
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IFMAC & WOODMAC 2024