KAYU123

Akumulasi Kasus Belum Terlaporkan Sebabkan Lonjakan Angka Kematian.

PASARKAYU
SaeXpo 2023 Jogja
Jakarta SURYAPOS – Rilis angka kematian akibat Covid 19 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan dalam tiga minggu terakhir ini cenderung tinggi dan daerah yang berkontribusi paling besar adalah, Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
   Tenaga Ahli Menteri Kesehatan, dr Panji Fortuna Hadisoemarto MPH, menyampaikan dalam rilis tertulis yang dikeluarkan Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes pada Rabu (11/8) menyampaikan bahwa, pelaporan kasus kematian yang dilakukan daerah tidak bersifat real-time dan merupakan akumulasi dari bulan-bulan sebelumya.
   “Hal ini bisa diketahui berdasarkan analisis dari data National All Record (NAR) yang merupakan big data untuk pencatatan laboratorium dalam penanganan Covid-19 yang dikelola oleh Kemenkes“, ujar dr Panji.
   Berdasarkan laporan kasus di tanggal 10 Agustus, misalnya dari 2.048 kematian yang dilaporkan, sebagian besar bukanlah angka real pada tanggal tersebut, bahkan 10.7% berasal dari kasus yang sudah tercatat di NAR lebih dari 21 hari namun baru terkonfirmasi dan dilaporkan bahwa pasien sudah meninggal.
   “Contoh Kota Bekasi, pada laporan kemarin (10/8) dari 397 angka kematian yang dilaporkan, 94% bukan angka real pada hari itu, melainkan rapelan dari bulan Juli sebesar 57% serta bulan Juni dan sebelumnya sebesar 37% dan 6% sisanya rekapitulasi angka kematian minggu pertama bulan Agustus“, ujar dr Panji.
   Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, drg Widyawati MKM, mengakui adanya keterlambatan dalam pembaharuan pelaporan dari daerah.
   “Lonjakan-lonjakan anomali angka kematian seperti ini akan tetap kita lihat setidaknya selama dua Minggu kedepan“, ujar Widyawati.
   Kementerian Kesehatan mengapresiasi Pemerintah Daerah yang telah melakukan pembaharuan data sesegera mungkin agar didapat pelaporan yang akurat.
   “Hal ini tentu tidak akan mengurangi kita untuk terus menyampaikan data yang transparan dan real-time kepada publik”, pungkas Widyawati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IFMAC & WOODMAC 2024