Kulon Progo SURYAPOS – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo, selaku Penyelenggara urusan pemerintahan di Bidang tenaga kerja dan transmigrasi Dalam hal ini melaksanakan kegiatan diantaranya melakukan pendataan lowongan kerja, pencari kerja dan penempatan tenaga kerja serta Hubungan Industrial dan perlindungan tenaga kerja,Jumat (11/02)
Data pada akhir tahun 2021 lowongan yang tersedia 7348, pencaker 4676 dan penempatannya 3242 (penempatan local DIY/AKL sebanyak 3065, Antar Daerah/AKAD 177, antar negara 0). Hal ini menunjukkan bahwa Pencaker terdaftar telah melebihi target , tetapi yang ditempatkan belum sesuai target, lowongan 7348 telah terpenuhi sebesar 44,12 persen.

Masih banyaknya lowongan yang belum terpenuhi salah satu sebabnya karena belum adanya kesesuaian antara kualifikasi pencaker dengan lowongan kerja yang tersedia.
Untuk meningkatkan kompetensi daya saing dan produktifitas kerja serta mewujudkan wirausaha baru dilakukan beragam pelatihan seperti pelatihan kewirausahaan dan Tenaga Kerja Mandiri/TKM, pelatihan softskiil, pelatihan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau. Selain itu juga pelatihan yang dilakukan di UPT BLK Kulon Progo yang tahun ini 26 paket pelatihan yang bersumber APBD 6 paket dan APBN 20 paket.
Padat karya infrastruktur di 78 lokasi mampu menyerap sekitar tenaga kerja 3.760 orang meliputi sumber dana APBD Kabupaten 24 Lokasi rata rata 30 pekerja , APBD Pemda DIY melalui Bantuan Keuangan Khusus/BKK 25 lokasi rata rata 52 pekerja dan Dana Keistimewaan 29 lokasi rata rata 60 pekerja.
Program Hubungan Industrial dan perlindungan tenaga kerja , bahwa di Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2021 akhir tercatat jumlah perusahaan 322, dengan jumlah pekerja mencapai 16.818 , adapun yang telah terlindungi jaminan social ketenagakerjaan melalui keikutsertaan BPJS 14.103 pekerja.
Transmigrasi pada tahun 2022 ini memperoleh kuota program Transmigrasi Umum sebanyak 6 KK (Kepala Keluarga). Sebelumnya memasuki pandemic Covid 19 tahun 2020 dan 2021 tidak ada pengiriman transmigran.
Adapun rincian 6 KK tersebar di dua Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) meliputi 2 KK lokasi UPT Mahalona SKP C.SP.1 Kawasan Mahalona Kabupaten Luwu Timur Propinsi Sulawesi Selatan,dan 4 KK lokasi UPT Raimuna Kawasan Maligano Kabupaten Muna Propinsi Sulawesi Tenggara Program transmigrasi bersifat sukarela dan gratis tanpa dikenakan biaya apapun, semua sudah ditanggung pemerintah, dengan fasilitas yang diperoleh para transmigran adalah rumah tinggal permanen dan semi permanen siap huni, lahan rumah/pekarangan dan lahan usaha dengan luas keseluruhan sekitar 2 hektar, memperoleh bantuan usaha berupa uang tunai melalui transfer rekening catrans sebesar Rp.8 juta ketika sampai lokasi, perjalanan dengan pesawat terbang, bantuan jatah hidup (jadup) selama satu tahun.
Pendaftaran dibuka untuk warga ber KTP Kulon Progo, sudah menikah, usia antara 18 sd 50 tahun, belum pernah transmigrasi, mempunyai ketrampilan dan lolos seleksi. Untuk meningkatkan pengetahuan dalam mengarap lahan diberikan pelatihan oleh Balai Besar Latihan Masyarakat (BBLM) Sleman, Transito Transmigrasi Dinas Nakertrans Pemda DIY .