Faham ekonomi kapitalis lahir dari bumi Eropa (Deliarnov 1997 dan Koester 1987) diawali dengan faham Merkantilisme yaitu faham ekonomi yang memiliki landasan bahwa manusia itu mempunyai sifat yang serakah, rakus dan egois.
Faham Merkantilisme ini tidak mampu mewujudkan kesejahteraan perekonomian negara-negara di Eropa pada waktu itu, kegagalan tersebut mendorong lahirnya faham baru yang dianggap revolusioner yang ditelurkan oleh Adam Smith dalam sebuah bukunya, “The Wealth Of Nations”, dimana tidak sependapat dengan faham Merkantilisme, dimana sifat manusia yang serakah, rakus dan egois harus dikendalikan oleh negara, justru sifat ini harus dibiarkan bebas, sehingga akan berpengaruh positif terhadap perkembangan ekonomi, sistem ekonomi kapitalisme memiliki solusi andalan yaitu, pasar bebas, Adam Smith yakin dengan mekanisme pasar bebas akan menyelesaikan berbagai problem ekonomi, dan akan mengangkat kesejahteraan masyarakat, tetapi setelah diaplikasikan yang terjadi justru ada dua kelompok masyarakat yaitu, yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin, sehingga sistem ekonomi kapitalis dianggap gagal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk menyelesaikan masalah ini maka sistem ekonomi sosialis lahir dengan pelopornya bernama Karl Marx, dengan hukum Akumulasi Kapitalnya (The Law of Capital Accumulations), pasar bebas diibaratkan pertarungan tinju tanpa kelas, inilah yang dianggap tidak adil oleh Karl Marx, dalam prakteknya sistem ekonomi sosialis ternyata belum mampu menyelesaikan permasalahan ekonomi, karena munculnya penindasan terhadap rakyat, sehingga sistem ekonomi sosialis dinyatakan gagal, dengan memahami kelemahan-kelemahan dari ekonomi kapitalisme dan sosialisme, maka sekarang marilah kita pahami tentang Sistem Ekonomi Islam,, namun dalam tulisan yang singkat ini tentu tidak bisa menunjukkan Sistem Ekonomi Islam secara keseluruhan, dalam tulisan ini bisa kita lihat sebagian atau bahkan sedikit dan sekilas dari “kehebatan” Sistem Ekonomi Islam, walaupun hanya sedikit Insya Allah sudah cukup ampuh untuk menjawab kelemahan-kelemahan dari kedua sistem ekonomi tersebut.
Apa sedikit info dari Sistem Ekonomi Islam yang dapat ditunjukkan itu ? sedikit info, Sistem Ekonomi Islam itu adalah dari model perusahaannya yang khas dan unik, model perusahaan dalam Ekonomi Islam itu lebih dikenal dengan istilah syirkah , didalam Ekonomi Islam dikenal ada 5 macam bentuk syirkah, yaitu
- Syirkah Inan, yaitu syirkah antara dua badan atau lebih dengan penyertaan modal dari masing-masing pesyirkahnya, semua pihak menyertakan modal kemudian mereka bersama-sama mengelola usaha, dalam syirkah ini keuntungan dibagi diantara mereka sesuai dengan kesepakatan.
- Syirkah Abdan, adalah syirkah antara 2 orang atau lebih dengan badan, tetapi tanpa penyertaan modal dari mereka, dengan kata lain mereka melakukan syirkah hanya dengan tenaga dan fikiran saja, keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan antar pesyirkah.
- Syirkah Mudarabah, juga disebut qirad yaitu, apabila ada badan dan harta melebur menjadi satu untuk melakukan syirkah, ada pihak yang memberikan hartanya dan pihak lain adalah tenaganya, kemudian keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan.
- Syirkah Wujuh, adalah syirkah antara 2 badan dengan modal dari pihak di luar kedua badan tersebut, artinya salah seorang memberikan modalnya kepada 2 orang atau lebih yang bertindak sebagai mudharib, keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan masing-masing pihak.
- Syirkah Mufawadah, adalah syirkah diantara bentuk-bentuk syirkah sebagai gabungan dari bentuk semua syirkah yang telah disebutkan di atas, syirkah ini dapat menggabungkan berbagai model, misalnya antara Inan, Wujuh, Mudharabah dan Abdan.
Dari kelima macam bentuk syirkah yang ditawarkan oleh Islam tersebut, dapat diketahui bahwa kelima-limanya dapat dipastikan selalu ada pihak yang bertindak sebagai pengelola, tidak ada syirkah yang hanya merupakan kumpulan dari modal saja, dengan model perseroan seperti diatas, maka berbagai kelemahan dari Sistem Ekonomi Kapitalisme dan Sistem Ekonomi Sosialisme, Insya Allah dapat dihilangkan.
Bagaimana penjelasannya ? marilah kita lihat satu persatu, dimulai dengan penjelasan Sistem Ekonomi Kapitalisme :
- Dengan adanya ketentuan yang mengharuskan adanya pihak yang menjadi pengelola dalam syirkah, maka ekonomi Islam memberikan peluang sebesar-besarnya bagi mereka yang tidak memiliki modal sama sekali, tetapi memiliki kemampuan, ketrampilan (Skill), kecerdasan, keuletan, pengalaman dsb, bisa mendapatkan kesempatan untuk masuk dan bergabung menjadi pemilik perusahaan, dengan demikian pemilik tenaga diharapkan tidak akan menjadi buruh selamanya.
- Dengan adanya ketentuan yang mengharuskan adanya ijab dan qobul secara sempurna di dalam syirkah Islam, maka diharapkan perusahaan itu tidak akan terlalu mudah untuk menggelembung, sehingga proses “pencaplokan” dari perusahaan besar pada perusahaan kecil, tidak akan mudah terjadi, hal ini tentu akan sangat berbeda jika proses investasi cukup dengan menerbitkan kertas saham, kemudian menjualnya di bursa saham dan dipasarkan ke seluruh penjuru dunia, dengan demikian hegemoni kapitalisme diharapkan tidak mudah terjadi.
- Jika proses pencaplokan perusahay itu tidak mudah terjadi, ditambah lagi dengan adanya kemudahan bagi pihak-pihak yang hanya bermodalkan tenaga untuk bisa bergabung dan menjadi pemilik perusahaan, maka kemungkinan terjadinya penindasan dari kaum kapitalis terhadap kaum buruh, benar-benar tidak akan pernah terjadi dan celahnya sudah ditutup rapat-rapat.
Itulah 3 keunggulan dari Ekonomi Islam untuk menutup kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalisme.
Sedangkan keunggulannya terhadap Sistem Ekonomi Sosialisme, dapat dilihat dari uraian berikut ini :
- Dengan adanya pengakuan terhadap kepemilikan harta kekayaan bagi individu, maka problem hilangnya motivasi, kreasi dan inovasi untuk berproduksi dapat diatasi.
- Dengan adanya pengakuan terhadap kepemilikan harta kekayaan bagi individu, serta adanya peluang bagi mereka yang hanya memiliki tenaga untuk bisa menjadi pemilik perusahaan, maka problem keinginan untuk menambah dan mengembangkan harta kekayaan juga sudah dapat terjawab dengan mudah.
- Jika motivasi, kreasi dan inovasi dari para pekerja dalam berproduksi tetap ada, maka problem merosotnya pertumbuhan ekonomi secara nasional, Insya Allah akan mudah untuk diatasi pula.
Demikian uraian singkat dari Sistem Ekonomi Islam untuk menjawab beberapa kelemahan dari Sistem Ekonomi Kapitalisme dan Sistem Ekonomi Sosialisme, walaupun hanya sekelumit, Insya Allah sudah dapat membantu memberikan gambaran indahnya Sistem Ekonomi Islam.
Masya Allah, betapa indahnya Sistem Ekonomi Islam.
Penulis : Heri Purwanto, Dosen FEB Unsiq Jawa Tengah di Wonosobo, Student Program Doktoral Ilmu Management UNISSULA Semarang.