Gunungkidul, SURYAPOS.id – Foot and Mouth Disease (FMD) atau lebih sering disebut sebagai Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Gunungkidul sampai saat ini masih terus ditemukan kasus baru yang muncul pada hewan ternak.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Retno Widyastuti saat ditemui awak media di ruang kerjanya pada Kamis (19/01/2023). Kondisi iklim, suhu, dan cuaca dikatakan Retno yang menjadi salah satu penyebab kembali meningkatnya kasus PMK.
“Saat ini di Gunungkidul menurut laporan mengalami peningkatan kasus aktif PMK, setelah pada sekitaran bulan Agustus ke atas sempat mengalami penurunan,” jelasnya.
Menurut Retno, meningkatknya kasus PMK di Gunungkidul ini didominasi oleh hewan ternak yang belum pernah menerima vaksin sama sekali. Hal itu juga disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat khususnya peternak mengenai pentingnya vaksi bagi hewan ternaknya.
“Makanya terus kita kejar target 70% sampai dengan 80% vaksinasi hewan ternak dari sejumlah 149 ribu populasi hewan di Gunungkidul, semua bertujuan agar PMK benar-benar hilang”, imbuhnya.
Retno berharap, peternak tidak merasa takut ketika ternaknya divaksin PMK oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupatèn Gunungkidul.
“Karena pemerintah ketika sudah memberikan kebijakan vaksin PMK terhadap hewan itu sudah melalui kajian dan pertimbangan khusus baik dari segi keamanan dan kenyamanan terhadap masyarakat peternak di Gunungkidul”, pungkasnya.