Gunungkidul, SURYAPOS – Tradisi rasulan atau bersih desa menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi masyarakat di Kabupaten Gunungkidul. Rasulan adalah salah satu bentuk tradisi perayaan setelah panen yang diselenggarakan oleh masyarakat di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tradisi ini di lakukan oleh masyarakat sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas panen hasil bumi sekaligus untuk bersih desa mengharap keselamatan dan menolak mara bahaya terhadap seluruh warga desa. Tradisi rasulan dapat di temui di hampir seluruh kalurahan di Kabupaten Gunungkidul.
Setalah dua tahun tidak diadakan rasulan atau bersih desa karena pandemi Covid-19, hari ini bertempat di Balai Padukuhan Bandung, Kalurahan Bandung, Kapanewon Playen, digelar acara tradisi rasulan atau bersih desa, Senin (25/07/2022).
Ketua Satgas Jaga Warga Padukuhan Bandung Sunarto, S.ST., menyampaikan rasa terima kasih kepada semua warga yang sudah ikut hadir dalam acara bersih dusun.
Sunarto mengakui jika tradisi Rasulan belum bisa digelar meriah secara penuh atau normal.
Sebab masyarakat saat ini masih merasakan dampak dari pandemi Covid-19 yang menerpa sejak 2 tahun terakhir.
Ia pun berharap warga Padukuhan Bandung menyikapi kelonggaran prokes ini secara bijak. Sebab meski sudah dilonggarkan, bukan berarti potensi penularan Covid-19 hilang sepenuhnya.
“Warga diminta untuk jangan lengah, tetap jaga kondisi kesehatan”, ujar Sunarto.
“Saya harap kegiatan ini akan terus lestari supaya adat budaya yang di tinggalkan oleh para leluhur bisa terjaga”, imbuh Sunarto.
Warga mengikuti secara khusyuk kenduri yang dipimpin oleh salah satu pemuka agama Padukuhan Bandung. Setelah doa dipanjatkan, panitia acara langsung membagikan makanan yang diletakkan dalam sarang. Makanan dalam sarang berisi nasi, lauk, sayur dan buah-buahan serta makanan lainnya.
Suryanto selaku Kepala Padukuhan Bandung saat di temui awak media mengatakan, dalam acara rasulan kali ini di gelar cukup sederhana tanpa ada hiburan dan kesenian lainnya.
“Marilah kita jaga tradisi rasulan ini, karena merupakan suatu bentuk wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberkahan serta limpahan rahmat ketentraman yang di berikan untuk masyarakat desa”, ucap Suryanto.
“Kami juga menggelar kenduri yang di pimpin oleh sesepuh padukuhan. Dengan harapan Padukuhan Bandung menjadi tentram aman serta Gemah Ripah Loh Jinawi”, pungkas Suryanto.
Acara berjalan aman, lancar dan tertib.