Bantul (DIY), SURYAPOS.id – Warga Pringgolayan, Banguntapan, Bantul digemparkan dengan penemuan seorang pria yang meninggal dunia di dalam rumahnya pada Sabtu (6/9/2025) sore. Korban diketahui berinisial WB (23 thn), warga Pringgolayan, Banguntapan.
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto, mengatakan bahwa peristiwa tersebut terungkap sekitar pukul 17.00 WIB ketika salah seorang saksi bermaksud menengok korban yang diketahui memiliki riwayat sakit saraf. Saksi sebelumnya sempat mengantarkan makanan untuk korban sepekan lalu.
![PASARKAYU](https://suryapos.id/wp-content/uploads/2025/01/25-KpK-300600.jpg" "PASARKAYU")
Baca juga: Minim Penerangan dan Mengantuk, Mahasiswa di Bantul Tabrak Pesepeda
Saat memanggil korban, tidak ada jawaban. Saksi kemudian membuka pintu rumah dengan kunci cadangan yang memang ia simpan atas izin korban. Begitu pintu terbuka, ia dikejutkan dengan kondisi korban sudah terbujur kaku, tubuh membusuk, dan mengeluarkan bau menyengat.
“Di dekat tubuh korban terlihat kabel rol listrik yang menyentuh kaki. Namun dari hasil pemeriksaan, korban dipastikan tidak tersengat listrik,” ungkap Iptu Rita Hidayanto.
Laporan tersebut segera diteruskan ke Polsek Banguntapan. Tak berselang lama, aparat kepolisian bersama tim Inafis Polres Bantul, Damkar, Babinsa, Bhabinkamtibmas, hingga PMI mendatangi lokasi untuk melakukan identifikasi dan evakuasi.
Baca juga: Terobos Lampu Merah, Pelajar Tabrak Mahasiswi Hingga Terluka
Hasil pemeriksaan awal tim Inafis menyebutkan, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Tubuh korban sudah mengalami pembusukan dengan adanya belatung. PLN juga dipastikan dalam kondisi normal saat korban ditemukan.
Sekitar pukul 19.35 WIB, jenazah korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk penanganan lebih lanjut. Proses evakuasi yang melibatkan sekitar 30 personel gabungan berlangsung aman dan terkendali hingga selesai pada pukul 19.45 WIB.
Dari keterangan keluarga, korban memang memiliki riwayat sakit saraf dan rutin menjalani pemeriksaan medis di RSPAU Harjolukito. Pihak keluarga menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak menuntut secara hukum.
