KAYU123
Umum

Upacara Adat Budaya Jamasan Pusaka Kabupaten Bantul

×

Upacara Adat Budaya Jamasan Pusaka Kabupaten Bantul

Sebarkan artikel ini
JIFFINA 2025

Bantul Suryapos.id Bupati Bantul bersama Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul dan sejumlah abdi dalem Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk  melaksanakan kegiatan upacara adat budaya Jamasan Pusaka Pemerintah Kabupaten Bantul dan Pusaka Kapanewon tahun 2021 di halaman Rumah Dinas Bupati Bantul.kamis,(02/09).
Jamasan Pusaka , atau Siraman Pusaka , merupakan upacara adat budaya  yang  tiap tahun di laksanakan oleh Kabupaten Bantul  siraman atau jamasan  berarti memandikan atau membersihkan benda-benda pusaka, Kabupaten Bantul  memiliki berbagai macam benda pusaka. Mulai dari tosan aji (senjata),benda -benda yang  dianggap sebagai pusaka berdasarkan asal usul atau catatan dalam suatu sejarah.
Jamasan Pusaka merupakan suatu upacara adat budaya yang bersifat sakral. yang dilakukan tidak hanya persiapan fisik semata, namun persiapan secara rohani,
diawali dengan  doa-doa yang dipanjatkan agar Jamasan Pusaka dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Ada satu pusaka yang menjadi kebanggaan Kabupaten Bantul  adalah Pusaka tombak kyai Hangya Murni, pusaka yang merupakan pemberian dari Sri Sultan Hamengku Buwono X pada saat peringatan Hari Jadi Kabupaten Bantul ke-169. Sebagai Kabupaten yang bersih dan suci seperti pemaknaan Tombak Hangya Murni.
Pada kesempatan ini Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyampaikan, dengan memiliki Pusaka tombak kyai Hangya Murni tersebut,sesuai makna spiritual bersih dan suci,diharapkan Pemerintah Kabupaten Bantul akan menjadi Pemerintahan yang bersih dan suci sesuai semangat reformasi birokrasi Kabupaten Bantul yakni menghadirkan birokrasi yang bersih dan akuntabel.
"Kegiatan adat budaya Jamasan atau memandikan  Pusaka memiliki dua aspek, teknis dan spiritual. Secara teknis bertujuan untuk merawat benda-benda peninggalan leluhur di sisi lain juga memberi makna pentingnya kita untuk senantiasa membersihkan jiwa kita dan juga dalam menjalankan pemerintahan, kita harus  bersih, seperti makna yang dilambangkan oleh Kyai Hagya Murni," jelas Bupati Bantul.
lanjut Bupati Bantul makna bersih dan suci dari kyai Hagya Murni ini jadikan  pedoman juga memotivasi untuk seluruh individu Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menyelenggarakan Pemerintahan di Kabupaten Bantul untuk  senantiasa mengevaluasi diri serta membersihkan diri dari perilaku dan tindakan yang menyimpang dari tujuan Pemerintahan Kabupaten Bantul, "tegas Bupati Bantul.
Lebih lanjut , Bupati Bantul menjelaskan bahwa "Tombak Kyai Hagya Murni dipasang secara vertikal sebagai  lambang hubungan manusia dengan Tuhan-Nya. Artinya, kesucian yang dimaksud adalah kesucian yang berdasar kepada keyakinan, kepercayaan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa," pungkas Bupati Bantul.(STE) Budaya
AYO PASANG IKLAN
JIFFINA 2025
VENEERKAYU