Sunda Kelapa sebagai Pusat Pelabuhan

Jakarta, SURYAPOS – Pelabuhan Sunda Kelapa berkembang sejak di bukanya secara luas pintu perdagangan pada masa Pemerintahan Pangeran Jayakarta ,sehingga para saudagar dari berbagai bangsa bisa masuk ,seperti dari Arab,Gujarat ,Persia Inggris ,serta para saudagar dari negara Asia tenggara ,sementara itu dari Nusantara sendiri telah ramai di singgahi oleh para saudagar dari ,Aceh ,Banten ,Cirebon Demak, Tuban,Ternate ,Tidore dan lainya ,mereka berdagang berbagai,rempah dan kebutuhan pokok.

Pelabuhan Sunda Kelapa mejadi sumber pendapatan besar oleh Pemerintahan Jayakarta waktu itu ,yang dulunya hanya sebuah kota kecil yang di kendalikan oleh Pemerintahan Pajajaran, dengan perkembangannya masa itu menjadi kota yang mempunyai pusat pemerintahan sendiri.Kota Jayakarta yang berdiri di pinggir sungai Ciliwung yang memiliki tata kota seperti kerajaan -kerajaan Islam di Tanah Jawa ada Alun -alun ,Masjid ,bangunan Keraton ,serta Perkampungan yang ramai.

Sungai Ciliwung yang dulunya Berkelok di bikin lurus memanjang dari selatan ke utara yang membelah kota Batavia menjadi dua bagian belahan kali besar ini keutara dan langsung menyatu dengan terusan pelabuhan dan menjadi jalur perdagangan kapal kapal dan perahu – perahu kecil serta menjadi sentra bisnisnya Batavia pada masa itu .

Kapal-kapal yang singgah pada masa itu di himpun dari berita belanda dan juga pahatan di bangunan belanda pada abad 17M mengabarkan kapal yang singgah di Pelabuhan Sunda Kelapa seperti kapal layar dari Belanda , Eropa dan Inggris ,serta kapal dari Nusantara mereka banyak mengunakan kapal layar karena bisa berlayar dengan cepat dan bisa muat banyak.

Sebagai kawasan perdagangan ,serta bongkar muat barang maka sunda Kelapa menjadi jalur utama para saudagar menjalankan bisnisnya di Batavia, sebagai pusatnya Industri di Batavia banyak di dirikan gudang -gudang dan bangunan besar lainnya .inilah sejarah singkat berkembangnya Batavia di himpun dari berbagi catatan sejarah. (Senin,01/8)