Bantul (DIY), SURYAPOS.id – Seorang remaja di Pleret, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, berinisial PSP (18) menjadi korban penganiayaan usai terlibat dalam keributan dengan rombongan pengendara motor di Jalan Karet, Pleret, Selasa (7/10/2025) dini hari. Polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa senjata tajam dan benda mencurigakan lainnya.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.30 WIB, bermula ketika saksi HRBS (19) melihat tiga orang mengendarai sepeda motor keluar dari kawasan Banyu Kencono, Karet. Korban kemudian sempat menghentikan dan menanyakan maksud mereka. Tak lama berselang, muncul rombongan lain berjumlah lebih banyak dengan mengendarai sepeda motor sambil membawa senjata tajam.
Baca juga: Spanduk Terlepas Disambar Truk, Pengendara di Bantul Tewas Usai Menabrak di Jalan Imogiri Barat
Salah satu dari rombongan itu kemudian menyerang dan melukai lengan kanan atas korban dengan senjata tajam. Usai kejadian, korban dilarikan ke RSU Rajawali Citra untuk mendapatkan perawatan medis.
Korban kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Pleret pada pagi harinya, sekitar pukul 09.31 WIB.
“Benar, kami menerima laporan dugaan penganiayaan yang terjadi di wilayah Pleret pada Selasa pagi. Korban sudah mendapatkan perawatan medis dan saat ini kami masih melakukan penyelidikan,” ujar Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (7/10/2025).
Baca juga: Bangun untuk Salat Subuh, Istri Kaget Motor dan Ponsel Hilang di Dapur
Iptu Rita menjelaskan, dalam olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan dan mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya 12 bilah celurit berbagai ukuran, satu sarung kain, pecahan botol diduga molotov, helm merah, kunci motor Yamaha dengan gantungan huruf “A”, serta KTP atas nama MRA yang diduga berasal dari salah satu anggota rombongan.
“Tim dari Polsek Pleret sudah melakukan olah TKP dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Barang bukti juga sudah diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut,” tambah Iptu Rita.
Polisi kini tengah mendalami keterlibatan para pelaku dalam aksi kekerasan tersebut. Kasus ini masih dalam proses pengembangan untuk mengungkap motif dan identitas lengkap para pelaku.