Boyolali suryapos.id Menteri PUPR, M Basuki Hadimulyono melakukan monitoring insfratruktur di Waduk Cengklik yang berada di Desa Ngargorejo Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali terkait dengan rencana revitalisasi Waduk dan pengecekan kondisi Waduk Cengklik pada Selasa (27/7).
Waduk Cengklik yang dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda
sekitar tahun 1923-1931 dengan tipe urugan tanah homogen dengan volume efektif sebesar 9.87 juta m3. Waduk Cengklik memiliki tiga bangunan intake yakni intake utama berupa menara dengan dua pintu tipe butterfly valve serta pintu sorong pada bagian intake kanan dan kiri.
Waduk Cengklik yang juga merupakan kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Boyolali ini terletak sekitar 4 km dari Bandara Adi Soemarmo Solo juga dikenal mempunyai daya tarik yang luar biasa untuk wisata dengan pemandangannya yang indah, namun secara tehnis kondisi Waduk Cengklik sangat mengkhawatirkan karena banyaknya warung-warung yang berdiri di area tubuh bendung dan 700 keramba ikan serta aktivitas pertanian pasang surut di genangan waduk yang menyebabkan kondisi Waduk tidak sehat.
Dalam kunjungan ke waduk Cengklik, Menteri PUPR M Basuki Hadimulyono, memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan kesiapsiagaan mengantisipasi kondisi yang perlu dilakukan perbaikan di Waduk Cengklik untuk ditangani sesegera mungkin termasuk revitalisasi Waduk.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Dr.Ir Agus Rudyanto M.Tech mengatakan, BBWS Bengawan Solo memiliki tugas dan fungsi untuk membangun dan membuat environment di sekeliling Waduk agar tanggul yang ada tidak longsor. BON
Umum
