KAYU123
Suryapos

Launching Mata Kuliah Kecerdasan Digital – CfDS UGM

×

Launching Mata Kuliah Kecerdasan Digital – CfDS UGM

Share this article
IFMAC 2025 | JAKARTA

Yogyakarta, 9 September 2025 — Center for Digital Society (CfDS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada merayakan satu dekade perjalanannya dengan mengusung tema “A New Era to Rethink Digital”. Acara ini sekaligus menandai pembukaan Mata Kuliah Kecerdasan Digital (MKKD) yang
bertajuk “Membangun Ekosistem Digital yang Humanis dan Inklusif”.

Sejak didirikan 10 tahun lalu, CfDS berkomitmen memberdayakan masyarakat melalui riset dan advokasi terkait transformasi digital. Salah satu inisiatif utamanya adalah MKKD, sebuah kelas gratis dan terbuka tentang literasi digital yang diinisiasi bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) pada tahun Hingga kini, MKKD telah menjangkau lebih dari 40.000 peserta dan melibatkan pengajar dari berbagai sektor, mulai dari akademisi, pemerintah, hingga industri. Dekan Fisipol UGM, Dr. Wawan Mas’udi, dalam pidato kuncinya menjelaskan bahwa CfDS lahir sebagai respons terhadap revolusi digital. “Kami tidak ingin transformasi digital menciptakan imperialisme baru dan ketergantungan baru,” ujarnya. Menurut Wawan, MKKD berfungsi untuk menguatkan aspek
kemanusiaan dalam perkembangan teknologi.

Senada dengan itu, Sekretaris Eksekutif CfDS, Syaifa Tania, menyampaikan bahwa perayaan satu dekade ini menjadi momentum untuk merefleksikan kembali hubungan antara manusia, teknologi, dan alam.

PASARKAYU

“Melalui tema ‘A New Era to Rethink Digital,’ kami mengajak semua pihak untuk memikirkan kembali relasi tersebut agar tercipta ekosistem digital yang sehat dan berkelanjutan,” kata Tania. Ia menambahkan bahwa selama satu dekade terakhir, CfDS telah menghasilkan ratusan produk riset yang disebarluaskan
secara terbuka, gratis, dan inklusif. Melalui perayaan satu dekade ini, CfDS menegaskan kembali perannya
dalam mengawal kemajuan sosial dan teknologi di Indonesia.

Diskusi Publik “Membangun Ekosistem Digital yang Humanis dan Inklusif”


Pembukaan MKKD kali ini juga dimeriahkan dengan diskusi publik yang menghadirkan dua narasumber
kunci, yakni Janitra Haryanto dari Salesforce dan Dr. Suci Lestari Yuana dari Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik UGM. Diskusi ini membahas pentingnya manusia sebagai pusat dari pengembangan teknologi
(human centric approach), terutama Kecerdasan Buatan (AI), serta isu-isu seputar implementasi dan
regulasinya. Janitra Haryanto menyoroti pentingnya pengembangan AI yang berorientasi pada pemenuhan
kebutuhan dan peningkatan kesejahteraan manusia. “Kami berusaha mendesain AI ini agar tidak
menggantikan manusia, melainkan augmenting manusia atau mendukung/meningkatkan kemampuan
manusia,” jelasnya. Ia juga menekankan perlunya integrasi etika, transparansi, dan akuntabilitas sejak tahap awal perancangan AI. Sementara itu, Dr. Suci Lestari Yuana memandang AI sebagai sistem sosio-teknis yang dipengaruhi dan
memengaruhi struktur sosial, budaya, politik, dan ekonomi. Ia menyoroti pentingnya menelaah bias struktural dan implikasi terhadap keadilan sosial yang mungkin timbul dari interaksi antara AI dan manusia.

“Ujian paling besar dalam pengembangan AI adalah, apakah kita bisa menahan kapitalisasi massal dari teknologi itu,” ucapnya. Ia pun menyerukan pendekatan interdisipliner untuk merancang sistem AI yang lebih humanis dan inklusif.
Melalui perayaan satu dekade ini, menegaskan kembali peran dan kontribusi CfDS dalam mengawal kemajuan sosial dan teknologi di Indonesia. Acara ini tidak hanya merayakan pencapaian, tetapi juga
menjadi momentum strategis untuk mendorong dialog terbuka lintas-sektor guna memastikan bahwa inovasi digital, khususnya kecerdasan buatan, dapat berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih sejahtera. Dengan dibukanya MKKD tahun 2025, CfDS juga berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi digital publik demi mewujudkan ekosistem digital yang sehat, berkelanjutan, dan berpusat pada manusia.

RHVAC INDONESIA 2025
AYO PASANG IKLAN
FLOORTECH INDONESIA 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IFMAC 2025 | JAKARTA