Glasgow SURYAPOS – Presiden Joko Widodo yang didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marinvest) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (Men BUMN) Erick Thohir, menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Scottish Event Campus (SEC) Glasgow, Skotlandia pada Senin (1/11) Waktu Setempat.
Dalam pertemuan bilateral yang sangat hangat dan bersahabat tersebut, terlihat dua Kepala Negara melakukan tukar pikiran mengenai berbagai isu Internasional diantaranya, demokrasi, Myanmar dan Afganistan.
Dalam pertemuan bilateral yang dilakukan selama satu jam tersebut ada 4 pembahasan oleh kedua Kepala Negara diantaranya adalah, Indonesia menghargai kerja sama bidang kesehatan selama pandemi, mulai dari penerimaan stok vaksin melalui mekanisme dose sharing, ventilator, obat-obatan, teurapeutik dan alat kesehatan serta Indonesia tertarik untuk menjadi bagian dari rantai pasok global di bidang kesehatan melalui pembangunan industri kesehatan Indonesia.
Kedua, ditegaskan oleh Jokowi pentingnya memperkuat kerjasama ekonomi, terutama dalam pengembangan ekonomi hijau dan Indonesia dapat menjadi mitra kerja sama ekonomi yang handal.
Ketiga, terkait dengan perubahan iklim Indonesia akan berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan hal ini sudah ditunjukkan melalui hasil yang baik dari tingkat deforestasi secara signifikan serta tingkat kebakaran hutan yang berada pada titik paling rendah dalam 20 tahun terakhir.
Keempat, dalam sektor energi Indonesia akan melakukan transformasi menuju energi baru dan terbarukan, serta akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau, dalam kesempatan tersebut Indonesia juga mengajak AS untuk melakukan investasi pada energi baru dan terbarukan, termasuk dalam pengembangan ekosistem mobil listrik dan Lithium.
Presiden Joko Widodo juga sangat menghargai dukungan AS terhadap Presidensi Indonesia yang mengambil tema, “Recover Together, Recover Stronger“, Inklusivitas akan menjadi kunci Presidensi Indonesia tahun 2022.