Yogyakarta, SURYAPOS.id – Bertempat di Yogyatorium Dagadu, Yogyakarta, Anggota DPR RI komisi XII, Totok Daryanto, S.E., mengadakan gelar temu dan diskusi awak media yang dihadiri wartawan jurnalis Yogyakarta. Tema yang diangkat “Mewujudkan Kekayaan Sumber Daya Alam untuk Kemakmuran Rakyat Indonesia”. Tema ini selaras dengan fokus kerja komisi XII DPR RI yang membidangi bidang ESDM, lingkungan hidup dan investasi. Dalam periode sebelumnya tugas tersebut diemban oleh Komisi VII DPR RI.
Sebagai anggota komisi XII DPR RI, Totok Daryanto menerangkan potensi pendapatan negara yang didapat dari pengelolaan hasil mineral dan batu bara (minerba). Ia menambahkan, bahwa apabila hasil sumber daya alam bisa dikelola dengan benar di bawah pengawasan pemerintah, dapat memakmurkan Indonesia dan melunasi hutang-hutang luar negeri.
Akhir 2024, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) per Juli 2024 tercatat Rp338 triliun, masih terkontraksi 3,3% dibanding periode yang sama tahun lalu. Hal ini dipengaruhi oleh moderasi harga batu bara dan realisasi lifting minyak bumi yang tak mencapai target pemerintah. Sri Mulyani menjelaskan, angka realisasi PNBP tercatat setara dengan 68,7% dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Totok Daryanto menjelaskan, komisi XII DPRRI menyoroti pengelolaan tambang yang harus dimaksimalkan dan harus mengurangi kerusakan lingkungan akibat eksplorasi.
“Banyak pengusaha tambang yang tidak mengindahkan prosedur eksplorasi yang benar. Seharusnya, setiap lahan tambang yang diolah harus dilakukan dulu semacam test ‘Booring’ untuk mempredisksi kadar kandungan mineral hingga kedalaman tertentu,” terang Totok Daryanto saat sesi tanya jawab.
Baca juga : PMI Kabupaten Bantul Gelar Kegiatan Sinau Bareng Dalam Rangka Peringati Hari Relawan PMI 2024
“Saya mengusulkan dibentuknya sebuah badan yang mengawasi kinerja perusahaan penambang dan semua datanya bisa dipantau secara real time untuk mendapatkan laporan hasil tambang yang dieksplorasi.”
Diskusi semakin menarik ketika moderator acara mengemukakan data bahwa daerah Bojonegoro berhasil mengubah daerahnya lebih sejahtera di bidang perekonomiannya. Adanya program pendidikan gratis hingga tingkat sarjana dikarenakan bagi hasil keuntungan tambang migas Blok Cepu yang diberikan ke pemerintah kabupaten Bojonegoro. APBD Bojonegoro 2024 mencapai Rp. 8 Trilyun dengan realisasi pelaksanaannya Rp 5.9 Trilyun.
Baca juga: Menilik Aksi Simpatik Polisi di Pos Pelayanan Nataru Terminal Purabaya
Di sesi penutup, Totok Daryanto mengajak peran serta wartawan untuk menyebarkan informasi tentang pontensi SDA dan mendukung pertambangan rakyat untuk dikelola secara legal dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Kumpulkan semua pengelola tambang rakyat yang kesulitan memperoleh IUP. Saya akan membimbing mereka dan mengarahkan prosedur legal yang benar,” jelas Totok Daryanto diakhir acara.