Bantul suryapos.id Warga Padukuhan Kretek Kalurahan Jampidan Kapanewon Banguntapan Kabupaten Bantul digegerkan dengan penemuan sebuah wajan raksasa yang diduga merupakan peninggalan jaman Belanda, pada Rabu (1/9).
Wajan raksasa yang ditemukan saat penggalian sedalam 3 meter di tanah kas desa yang akan dibuat untuk jalan tembus desa, sedangkan tanah hasil penggalian digunakan untuk menguruk lapangan desa.
Menurut salah seorang warga desa setempat, Supardi yang ditemui suryapos.id bercerita bahwa, sesuai dengan cerita yang didapatkan secara turun temurun dari orang tuanya, mengatakan bahwa, dulu di lokasi ditemukannya wajan raksasa tersebut adalah sebagai lokasi sumur pompa semasa penjajahan Belanda.
“Orang dulu menyebutnya sebagai kompan air untuk mengaliri pertanian tebu pada saat penjajahan Belanda“, ujar Supardi.
Pada 1980 pihak pemerintah desa setempat, sudah pernah punya niatan untuk mengaktifkan kembali sumur pompa dengan mengambil air dari sungai Opak, yang direncanakan untuk irigasi setelah dicoba ternyata gagal, air hanya sampai sumur Jampidan.
“Hingga akhirnya peninggalan jaman Belanda itupun terbengkalai dan dilakukan pengurukan agar tidak membahayakan orang“, pungkas Supardi.
Sementara itu Dukuh Kretek, Riyan Hidayat menyampaikan bahwa, pihak cagar budaya sudah melihat penemuan wajan raksasa dan menyampaikan bahwa, wajan tersebut bukan purbakala tapi memang benda sejarah peninggalan jaman Belanda.
“Masyarakat berharap wajan raksasa itu dijadikan monumen disini, biar bisa jadi pembelajaran sejarah sekaligus nantinya bisa dijadikan obyek wisata di wilayah Kretek”, pungkas Riyan.
Sementara itu, Bhabinkamtibmas Desa Jampidan Aiptu Basori menyampaikan untuk saat ini, pengamanan terhadap wajan raksasa dilakukan oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas dengan harapan agar tidak berpindah tangan ke orang yang tidak bertanggung jawab, sampai dengan ada kejelasan. BON.