Selamat pagi Sobat SURYAPOS.
Kejadian laka lantas tunggal yang menimpa bus pariwisata GA Trans, di Bukit Bego Kapanewon Imogiri Bantul kemarin, menyisakan kesedihan yang mendalam bagi segenap keluarga korban dan dunia pariwisata, khususnya yang berada di DIY dan sudah selayaknya mendapatkan perhatian lebih dari Pemerintah Daerah (Pemda) baik Kabupaten maupun Provinsi, para pelaku wisata serta perusahaan penyedia armada transportasi, agar kejadian yang menimpa rombongan wisatawan asal Sukoharjo dengan 13 korban meninggal dunia dan 34 luka-luka tidak terulang lagi.
Kita sepakat dengan penyampaian dari Kapolres Bantul, AKBP Ihsan S.I.K., yang akan melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait berikut dengan para pelaku wisata, yang akan melakukan kajian sekaligus langkah-langkah pencegahan beserta dengan regulasinya, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Dibutuhkan bukan hanya sekedar sinergitas antar berbagai stakeholder terkait beserta para pelaku wisata, namun sebuah kesadaran yang tinggi, bukan hanya sekedar pemasangan spanduk larangan melintas bagi kendaraan besar di jalur yang memang tidak memungkinkan untuk dilalui, mengingat hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan dari nyawa para penikmat wisata yang ada di wilayah DIY serta masyarakat pengguna jalan yang lain, tidak dibuat main-main.
Mungkin salah satu opsi bisa segera dilakukan yakni, bus-bus besar tidak diperbolehkan untuk melintas di jalur tersebut, namun harus berhenti di Terminal Imogiri yang selanjutnya para wisatawan akan dibawa dengan menggunakan mobil kecil atau shuttle ke tempat tujuan wisata seperti yang pernah diwacanakan oleh Dishub Kabupaten Bantul, yang bisa bekerja sama dengan sejumlah pelaku wisata atau bisa dengan mengefektifkan sejumlah pos pantau seperti Posko Pengendalian Covid 19 yang diterapkan oleh Dishub Kota Yogyakarta, yang mewajibkan semua bus-bus pariwisata masuk ke Terminal Giwangan guna dilakukan screening kesehatan para wisatawan sebelum diperbolehkan untuk masuk ke sejumlah destinasi wisata yang ada di Kota Yogyakarta.
Dan faktor yang lebih penting lagi adalah kesadaran dari para pemilik perusahaan otobus, untuk selalu melakukan pengecekan kelaikan kendaraan yang akan digunakan oleh para wisatawan serta melakukan edukasi yang kontinyu kepada para pengemudinya tentang pentingnya mengedepankan keselamatan daripada sekedar pemasukan rupiah serta pemahaman terhadap rute yang akan dilalui sangat penting untuk dilakukan.
Semoga kejadian pilu di Bukit Bego, Imogiri pada minggu kemarin merupakan kejadian yang terakhir serta bisa dijadikan titik awal kesadaran terhadap keselamatan lebih utama dibandingkan dengan mengejar sisi ekonominya ditengah bergeliatnya dunia pariwisata yang notabene merupakan sektor andalan di wilayah DIY.
Salam SURYAPOS.
Yogyakarta, Selasa 8 Februari 2022.