Badung SURYAPOS – Dalam rangka penerapan pembukaan penerbangan internasional pada 14 Oktober 2021 mendatang, Bandara I Gusti Ngurah Rai menggelar simulasi pelayanan penerbangan internasional, dengan melibatkan stakeholder dan pemangku kepentingan yang terkait, pada Sabtu (09/10) tampak hadir dalam simulasi yang digelar Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Bali, Dewa Made Indra, Deputi Bidang Kebijakan Kemenparekraf Kurleni Ukar, General Manager (GM) PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Herry AY Sikado, Direktur Operasional PT Angkasa Pura I Wendo Asrul Rose, Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) I Gusti Ngurah Rai, Kolonel Pnb Reza Sastranegara.
Dalam simulasi yang berlangsung pukul 10.25 WITa melibatkan 90 orang talent penimbul situasi dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 871 yang disimulasikan datang dari Incheon Airport, akan dijadikan sebagai bahan evaluasi dan menguji Standard Operational Procedure (SOP) sebelum secara resmi penerapan penerbangan internasional dibuka.
“Setelah dilakukan penerapan pembukaan penerbangan internasional oleh Pemerintah, maka seluruh stakeholder yang terkait mempunyai tanggung jawab bersama untuk memastikan SOP yang ditentukan sudah berjalan dengan baik”, ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra.
Lebih lanjut ditegaskan oleh Made Indra, dengan dibukanya penerbangan internasional, jangan sampai menjadikan kluster baru covid 19 di Provinsi Bali, sehingga pemulihan perekonomian Bali segera terlaksana, sekaligus memastikan pengendalian covid 19.
“Terkait nantinya ditemukan adanya resiko lonjakan kasus covid 19, Pemerintah akan mengevaluasi lebih lanjut, sehingga bisa diambil kebijakan lebih lanjut“, ujar Made Indra.
Sementara itu Dirjen Perhubungan Udara, Novie Riyanto mengatakan jika kegiatan simulasi ini dilakukan untuk menguji SOP yang sudah ditetapkan, dalam rangka pembukaan secara bertahap penerbangan internasional di sejumlah Bandara di Indonesia.
“Kita harus berhati-hati agar semuanya bisa berjalan namun protokol kesehatan juga tetap diterapkan, Kemenhub sendiri akan mengatur secara detail slot penerbangan seperti jarak landing antar penerbangan, bagaimana saat penumpang datang dan berapa lama PCR dilakukan“, ujar Novie.
Sementara itu Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Kurleni Ukar berharap dengan dibukanya penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, pariwisata di Bali bisa segera pulih dan menggerakkan perekonomian Bali, bukan malah menjadi pintu masuk bagi varian baru covid 19, sehingga semuanya perlu berjalan dengan baik.
Direktur Operasional PT Angkasa Pura I, Wendo Asrul Rose menyampaikan kesiapan pihaknya selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, dalam melayani penerbangan internasional pada 14 Oktober 2021 mendatang.