Yogyakarta SURYAPOS – Aktivis Social Movement Institute (SMI) bersama KontraS, Amnesty Internasional, mahasiswa dan masyarakat menggelar aksi rutin Kamisan Sore, yang rutin diselenggarakan setiap minggunya untuk menyuarakan isu- isu sosial yang sedang terjadi di Indonesia.
Dalam aksi kali ini di kawasan Tugu Yogyakarta pada Kamis (23/9), para aktivis mengusung tema “September Hitam”, sebagai bentuk peringatan selama bulan September dari masa ke masa tentang Hak Asasi Manusia (HAM) dan mengingatkan kepada Pemerintah agar mengusut tuntas setiap pelanggaran HAM dan menangkap penanggung jawabnya.
Aksi yang diikuti sekitar 30 orang massa ini, tampak juga dilengkapi beberapa payung hitam dengan beberapa spanduk dan pamflet yang berisi tulisan sebagai simbol dari yang disuarakan diantaranya, mengutuk segala bentuk pemufakatan jahat, menolak lupa kembalikan teman kami, kejahatan terhadap kemanusiaan adalah pelecehan terhadap Tuhan, harapan habis ketika apa yang adil dan tidak adil hanya diselesaikan dengan dusta dan dalih.
Menurut korlap aksi, Olla menuturkan jika aksi ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan dan meminta Pemerintah untuk mengusut tuntas berbagai kasus yang ditengarai terjadi pelanggaran terhadap HAM seperti, tragedi 1965-1966, tragedi Tanjung Priok (1984), tragedi Semanggi II (1999) dan pembunuhan terhadap Munir (2004).