Hongkong.suryapos.id Pekerja migran Indonesia di Hongkong yang tergabung dalam 12 aliansi organisasi buruh migran Indonesia di depan gedung KJRI Hongkong.
Dalam aksi damai yang digelar dengan tertib pada (18/7) massa aksi yang merupakan pekerja migran asal Indonesia diterima oleh Konsul Protkons KJRI Hongkong, Wendi Budi Raharjo.
Dalam aksi damai para pekerja migran Indonesia menuntut untuk diberlakukannya kontrak mandiri secara mudah, murah dan menghapus persyaratan notaris serta syarat-syarat diluar ketentuan hukum negara Indonesia serta Hongkong.
Para pekerja migran Indonesia juga meminta agar KJRI memberikan dasar-dasar hukum dalam pengambilan keputusan dan penetapan persyaratan kontrak mandiri bagi buruh migran di Hongkong.
Pekerja migran Indonesia juga menuntut untuk memberi hukuman dan tindakan tegas terhadap agen dan majikan yang telah dengan sengaja menyimpan dokumen buruh migran, serta memberi kemudahan bagi buruh migran yang menjadi korban dalam pembuatan paspor.
Perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia harus menjadi tanggung jawab Pemerintah dan jangan dilemparkan pada agen dan PT penyalur tenaga kerja.
Pekerja migran Indonesia juga menuntut Pemerintah melibatkan organisasi pekerja migran dalam setiap pembuatan aturan bagi pekerja migran.
Dalam aksi damai pekerja migran Indonesia yang ada di Hongkong ditutup dengan penyerahan petisi terbuka dari pekerja migran Indonesia kepada KJRI Hongkong yang diterima oleh Wendi Budi Raharjo selaku Konsul Protkons KJRI Hongkong.
