KAYU123
KriminalPeristiwa

12 Ekor Domba Milik Warga Ngepet Bantul Raib Digasak Maling

×

12 Ekor Domba Milik Warga Ngepet Bantul Raib Digasak Maling

Sebarkan artikel ini
JIFFINA 2025

Bantul (DIY), SURYAPOS.id – Aksi pencurian hewan ternak menjelang Hari Raya Idul Adha terjadi di wilayah Bantul, DIY. Sebanyak 12 ekor domba milik warga Ngepet, Srigading, Kapanewon Sanden, Bantul, hilang diduga dicuri pada Rabu (29/5/2024). Di kandang hanya tersisa seekor cempe atau anak domba.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, maraknya pencurian hewan ternak menjelang Hari Raya Idul Adha, diantisipasi jajaran kepolisian Polres Bantul dengan semakin meningkatkan kewaspadaan dan upaya preventif untuk mencegah terjadinya pencurian ternak yang biasanya meningkat pada periode ini.

PASARKAYU

Salah satu langkah utama adalah memberikan imbauan kepada masyarakat, terutama para peternak, agar lebih waspada dan meningkatkan pengamanan terhadap hewan ternak mereka.

“Meningkatnya permintaan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha, sering dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan aksi pencurian ternak,” ujar Jeffry Kamis (30/5/2024).

Ia mewanti-wanti agar para pemilik hewan ternak apapun itu domba maupun sapi agar waspada. “Hewan ternak menjadi objek kejahatan, apalagi menjelang Idul Adha, karena memiliki nilai ekonomi tinggi,” ucapnya.

Untuk mencegah pencurian ternak, kata Jeffry, Polsek Jajaran akan terus memantau di wilayahnya masing-masing. “Kami juga mengimbau warga agar menggiatkan lagi siskamling tiap malam agar meminimalisir kejahatan malam,” ucapnya.

Tak hanya itu, para Bhabinkamtibmas juga diterjunkan di lapangan dengan menyambangi langsung para peternak untuk memberikan imbauan.

Selain pencurian, Jeffry juga meminta warga khususnya peternak untuk waspada terhadap penipuan saat jual beli hewan kurban. Sebab, sudah ditemukan kasus penipuan hewan ternak di Kabupaten Bantul.

Salah satu modus penipuan yang kerap terjadi adalah pemalsuan bukti transfer mobile banking.

Pada kasus transaksi barang, penipu yang berpura-pura menjadi pembeli biasanya melakukan pembelian lewat telepon atau WhatsApp. Selanjutnya, mereka mengelabui calon korban dengan mengonfirmasi pembayaran serta memberikan screenshot bukti transfer dari mobile banking yang sudah diedit sedemikian rupa.

“Dengan demikian, calon korban pun percaya dan mengirimkan barang yang ia jual,” katanya.

Hal ini disampaikan Jeffry mengingat di Bantul terjadi penipuan pembelian hewan ternak secara online pada 14 Mei 2024. Korban warga Dlingo, Bantul bernama Sujarwoko (29) pun rugi hingga Rp 50 juta karena harus kehilangan sapi kurban, “Cek kembali bila jual beli melalui online, terutama bukti pembayaran via transfer,” tandas Jeffry.

AYO PASANG IKLAN
JIFFINA 2025
VENEERKAYU