Jakarta SURYAPOS – Pemerintah akan menyiapkan strategi yang berbeda guna mengantisipasi gelombang ketiga Virus Covid 19 varian Omicron, berbeda dalam penanganan varian Delta yang memiliki tingkat keparahan yang tinggi, sehingga Pemerintah harus menyiapkan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit dalam jumlah banyak, sedangkan gelombang varian Omicron ini tingkat keparahannya rendah namun tingkat penularannya yang tinggi.
Hal ini disampaikan dalam rilis tertulis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Kamis (27/01), dalam keterangannya Menteri Kesehatan, Budi Gunawan Sadikin menyampaikan jika, sebagian besar kasus Omicron adalah Orang Tanpa Gejala (OTG) atau Asimtomatik, yakni gejala sakitnya ringan seperti pilek, batuk dan demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit.
“Saya harapkan masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati, yang paling penting adalah selalu menggunakan masker, hindari kerumunan karena nantinya resiko penularannya akan semakin tinggi, namun jika tertular, tidak perlu panik segera lakukan isolasi mandiri, minum vitamin dan apabila ada gejala ringan segera minum obat”, ujar Budi.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Budi Gunadi Sadikin jika, yang perlu diperhatikan adalah lansia dan pasien penderita komorbid, yang harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut, serta pemberian vaksinasi guna memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi varian Omicron.
Pemerintah saat ini sudah menyiapkan sekitar 70.641 tempat tidur perawatan di rumah sakit, dari kapasitas tempat tidur secara nasional sebanyak 120 ribu hingga 130 ribu tempat tidur, dan dari data yang terkumpul hingga Rabu (26/01) sudah sekitar 1.988 orang terkonfirmasi Omicron, dan yang sudah dirawat dan sembuh sebanyak 765 orang.
Untuk itu masyarakat diharapkan mengetahui ciri-ciri varian Omicron, agar bisa melakukan pencegahan, Omicron memicu gejala ringan seperti flu, batuk, pilek dan demam dengan tingkat penularannya yang sangat cepat serta upaya pencegahan dengan melakukan pola hidup sehat, penerapan protokol kesehatan yang ketat dan menghindari kerumunan.
