Senin 19 Oktober 2022
Yogyakarta Suryapos.id -Sebuah kisah nyata yang di tulis dari penelusuran seorang pemuda dengan wanita PSK di seputaran Yogyakarta ,dengan mengawali ceritanya, sang pemuda itu membuka aplikasi chat yang cukup populer di kalangan pemburu kencan online dia mencoba membuat janji dengan salah seorang pelaku kencan online
tersebut.
Setelah basa basi dalam chat WhatsApp sebentar kemudian dia meluncurlah berdasar share lokasi
yang di berikan tidak jauh dari pusat kota Yogyakarta,terlihat seorang wanita yang
masih tergolong muda menyambut dengan senyuman yang cukup mempesona.
Satu bungkus rokok dan sebotol minunam ringan sengaja dia bawa untuk sekedar “teman” bercakap-cakap,dihampirilah wanita cantik tersebut dan mulailah membuka obrolan dengan memperkenalkan diri ,sebut saja Mawar ,(bukan nama sebenarnya) sesuai yang ia sebutkan ketika berkenalan di aplikasi chat. Sembari menikmati bungkusan yang di bawa, mulailah ia menceritakan kisahnya yang cukup menarik.
Mawar datang ke kota Yogyakarta dari daerah asalnya pada tahun 2015 yang lalu, bersama kekasih (sebut saja M) untuk mengadu nasib. Bekerja di tempat Pijat dan Spa di bilangan Jl.Mataram. Alih-alih di ajarkan teknik
spa dan memijat, hanya diajari untuk memijat bagian vital seorang lelaki. Cukup lama ia menjalani profesi tersebut sampai terjadilah awal mula kisah getir yang dijalani selama 7 tahun.
Sang kekasih terjerat hutang dengan seseorang,sehingga dan dengan bujuk rayu dan janji manis bahwa ia akan di nikahi terbujuklah Mawar untuk membantu melunasi hutang sang
pujaan hati dengan cara pintas. Mulailah Mawar (dengan perantara M) menggeluti
dunia prostitusi online,berselang satu tahun akhirnya mereka menikah dengan
dan di karuniai seorang putra yang sekarang di asuh oleh orang tuanya di kampung
halaman.
Keharmonisan tersebut hanya berjalan sekitar 2 bulan setelah kelahiran anak pertama mereka,selanjutnya sang suami dengan diam -diam menggadaikan sertifikat tanah yang ia beli di sebuah Bank tanpa sepengetahuannya, dengan agak tersendat mawar melanjutkan ceritanya dengan di selingi hembusan rokok Mild yang di bawanya tadi.
Kemudian dia mengajukan gugatan di pengadilan Agama untuk proses perceraian, setelah proses perceraian yang berliku-liku,karena tuntutan ekonomi dan hutang suami yang harus dibayar, dengan setatus sebagai seorang yang singel perens kembalilah dia ke dunia kencan online yang di anggap jalan yang paling cepat untuk
mengumpulkan rupiah demi mengambil sertifikat yang di gadaikan suaminya sebelum penyitaan oleh pihak bank.
Pemuda tersebut bertanya mau sampai kapan bergelut di dunia ini dengan penuh semangat dia mengatakan bahwa “sembilan bulan lagi ia akan
berhenti,karena cicilan untuk menebus sertifikatku hanya tinggal 9 bulan lagi,”katanya.
Mawar memilih untuk membiarkan M yang kini entah berada dimana tidak ada keinginan untuk membawa keranah hukum.
“Biar sajalah mas, saya nggak
ingin berurusan lagi dengan dia, biar Tuhan nanti yang akan mengganti baik buruk yang aku lakukan biar kuserahkan pada Tuhan,selain cara
ini sudah tidak ada jalan lain lagi,kalau rumah dan tanah disita nanti anak ku mau tinggal dimana mas
,toh hasil dari aku open ini sebagian juga aku simpan untuk modal buka usaha di kampung nanti”, ucapnya
Agak tergetar mendengar sebegitu
percayanya dia akan kuasa Tuhan sehingga memilih untuk menanggung beban
sendiri. “ndak pengen pijat mas?” kata kata yang mengantarku berpamitan..(besambung)
