Yogyakarta.suryapos.id Sopo aruh Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam “Jogya Satu Bangkit Bersama” yang disiarkan secara langsung melalui channel YouTube humas Jogya pada Rabu (21/7).
Inilah Sopo Aruh Gubernur DI Yogyakarta secara lengkap :
Assalamualaikum Wr Wb , salam sehat sejahtera untuk kita semuanya, saudara saudaraku warga masyarakat Yogyakarta Istimewa yang saya cintai dan banggakan.
Syukur Alhamdulillah bahwa setelah dipertimbangkan secara mendalam atas dinamika dan aspirasi masyarakat dari berbagai sumber, Presiden mengumumkan perpanjangan terbatas PPKM Darurat dan kebijakan pelonggaran aturan setelah 25 Juli 2021.
Kita bisa membayangkan bagaimana sulitnya pilihan sebelum menetapkan kebijakan tersebut, bagi pemerintah dan rakyat Yogyakarta selain mensyukurinya juga wajib mengamankannya, jika membandingkan PPKM Darurat dengan PSBB saat diberlakukan pada awal pandemi ini muncul, sesungguhnya pada dasarnya tidaklah jauh berbeda, yang membedakan adalah mungkin faktor psikologis masyarakat berupa kejenuhan yang bagi sebagian besar rakyat kecil sudah tidak tertahankan lagi karena sudah melewati batas ketahanan masyarakatnya.
Dalam menghadapi dilema itu saya sebagai Gubernur sekaligus Pamong masyarakat Yogyakarta dalam posisi pertama pernah muncul gagasan untuk mengusulkan penundaan PPKM Darurat dengan pelonggaran sementara dan memberikan relaksasi dan nafas bagi mereka guna mencari nafkah kembali betapapun sulitnya.
Dalam posisi kedua dengan dasar pertimbangan keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi, Saya punya kewajiban menyelamatkan rakyat dengan cara dan pendekatan berbeda namun tanpa mencederai tanggung jawab dan kewajiban saya kepada Presiden Republik Indonesia dan rakyat Yogyakarta.
Solus populli suprema Lex Esti yang diucapkan oleh filsuf Yunani kuno De Legibus Cicero lebih dari 20 abad yang lalu itu ternyata juga dibenarkan sebagai sumber hukum tertinggi di NKRI, termuat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang dimaksudkan guna melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia sebagai tujuan utama pembentukan NKRI.
Bertolak dari perkembangan itu Pemda DIY akan lebih mempercepat kelancaran bantuan sosial dari pemerintah pusat baik berupa uang, sembako, maupun vitamin dan obat-obatan bagi mereka yang berhak, sedangkan dari APBD dan Danais segera dilakukan Refocusing anggaran secara maksimal dengan memberi dana bantuan sebagai dampak pandemi Covid 19 serta pengadaan perlengkapan dan peralatan kesehatan yang mendesak diperlukan.
Diikuti percepatan pelaksanaan vaksinasi agar segera terbentuk imunitas kelompok. pertanyaannya lalu bagaimana dengan protokol kesehatan, saya yakin dan percaya bahwa dengan pelonggaran itu nanti rakyat Yogyakarta pasti siap sedia untuk melakukan penegakan protokolnya secara mandiri, bukankah dukungan rakyat jogya terhadap NKRI tak pernah surut, sedangkan bagi mereka yang melanggar nya harus siap menanggung resiko sanksi sosial dan sanksi hukum.
Dalam hal ini Pemda DIY akan melibatkan secara aktif TNI Polri melalui pemberlakuan aturan BKO dengan menempatkan posisi dan peran TNI Polri dalam sistem komando operasional di lapangan.
Saudara-saudaraku warga masyarakat Yogyakarta Istimewa yang saya cintai dan banggakan, akhir-akhir ini kita merasakan betapa kita telah jauh dari kemurnian, kesederhanaan, kejujuran serta rasa saling percaya dan saling menghargai, betapa kita sudah menjauh dari titik awal keberangkatan kita, di hari-hari yang penuh cobaan ini, hendaklah menjadikan kita manusia yang tercerahkan secara akal budi dan spiritual. akal kita menjadi jernih, emosi lebih terkendali dan ruang spiritual mengarahkan kita untuk menjadi lebih cerdas arif lagi bijak dalam mempertimbangkan setiap kata dan perbuatan.
Konsekuensinya kita harus belajar kembali menaruh harapan besar untuk masa depan yang lebih baik agar tidak merugi, sudah saatnya kita mengakhiri saling berujar kebencian dalam menghadapi prahara kehidupan sekarang ini kita harus percaya bahwa kebijakan perpanjangan terbatas ppkm darurat ini selain untuk melihat bagaimana penurunan pandemi selama masa inkubasinya justru disertai harapan akan, adanya pelonggaran bertahap, mestinya Pemerintah juga sudah memikirkan dukungan diskresi kebijakan berikut pelaksanaannya guna meringankan beban kehidupan rakyat banyak.
Di dalam mencari, memori kita sudah terlalu sarat informasi berupa grafik dan tabel yang dipenuhi oleh angka-angka yang menjadi indikator, sebagai basis argumentasi dalam menelaah peluang yang terbuka tantangan yang dihadapi dan strategi yang dirancang, selain mempertimbangkan lingkungan strategis yang berubah dinamis dengan cepat, biasanya setiap analisis pandemi selalu mengandung angka yang relatif membaik atau memburuk secara fluktuatif yang ditunjukkan oleh indikator indikator dari lapangan, adapun yang selalu memburuk adalah peluang kerja dan pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, kesehatan, keamanan, ketersediaan energi, penegakan hukum dan sebagainya menurut guru besar dari harvard university, dengan sedikit bercanda berani bertaruh kalau orang-orang Indonesia diminta membuat daftar persoalan pokok yang dihadapinya, pasti semua sudah tahu dengan benar tetapi mengapa kita berhenti sampai disitu saja dan tidak bergerak ramai-ramai memeranginya, sebab dunia yang kita hadapi sekarang ini lebih kompleks liku-likunya, maka diperlukan penjiwaan sampai ke akar-akarnya ibarat pohon solusi kita bukan ada di buahnya melainkan pada akar-akarnya.
Pemimpin di semua eselon harus memeriksa sampai aspek bagaimana sebuah kebijakan dijalankan selama ini kita terlalu percaya pada judul kegiatan dan tak punya waktu memeriksa ke dalam kegiatan itu sendiri, memang birokrasi perlu mengubah cara bekerja dengan menggerakkan simpul-simpul organisasi birokrasi dan menghidupkan kembali kebiasaan berpikir, mengambil inisiatif dan bergerak maju maka birokrasi yang bekerja dan berprakarsa dengan cerdas, akademisi yang kreatif dengan komitmen serta didukung oleh wirausahawan yang inovatif dan berani menantang risiko, bisa diharapkan lahirnya model sinergi baru dimasa pandemi ini.
Mereka inilah aktor-aktor pengubah dan di tangan mereka pulalah standar kehidupan rakyat Jogja ini dipertaruhkan. sejarawan Inggris Arnold Toynbee menggarisbawahi peranan mereka dalam teori minoritas kreatif, bung Karno menyebutnya dengan masalah yang sadar akan tanggung jawabnya ke masa depan mereka berpotensi menjadi penggerak dan pengubah utama yang memiliki energi lebih besar dari masyarakatnya yang terpuruk lebih, memiliki kejernihan di tengah lautan kekeruhan pikiran, punya semangat kejuangan pantang mundur di antara masyarakatnya yang putus asa, memelihara dan terus menyebarluaskan optimisme akan hari esok yang lebih baik di tengah luapan pesimisme dan berita hoax.
Peradaban besar konon kata Toynbee pernah dibangun oleh kerumunan orang yang saling menyalahkan dan bertempur antar sesamanya mudah-mudahan sopo aruh hari ini menjadi pambukaning warono pengoyak tirai untuk kita semua, mau bersama-sama melakukan introspeksi dan evaluasi diri sekaligus mencanangkan maklumat rakyat dengan spirit dan roh Yogyakarta Satu, Bangkit Bersama, yang juga membawa misi peningkatan kualitas hidup masyarakatnya terutama bagi rakyat kecil yang setiap harinya berkutat dengan perjuangan hidupnya.
Akhir kata semoga Tuhan Yang maha esa Allah SWT berkenan melimpahkan berkah serta rahmatnya bagi kita semuanya, amien sekian terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.