Sejumlah Kampus Di Yogyakarta Siap Menggelar Kuliah Luring 100%.

Yogyakarta SURYAPOS – Sejumlah kampus Perguruan Tinggi di wilayah DI Yogyakarta menyatakan kesiapannya untuk menyelenggarakan kuliah secara luring 100% atau Pembelajaran Tatap Muka (PTM), hal ini disampaikan oleh Plt Kepala Lembaga Layanan Perguruan Tinggi (LL-Dikti) wilayah V Yogyakarta, Bhimo Widyo Andoko dalam rilis tertulisnya yang diterima oleh SURYAPOS, hal ini terlihat dari hasil survey yang dilakukan oleh pihaknya beberapa waktu yang lalu, dengan hasil mencapai 70% dari jumlah Perguruan Tinggi yang ada di wilayah DIY siap menggelar kuliah luring 100%.

Lebih lanjut disampaikan oleh Bhimo jika, hal ini juga tergantung dari kebijakan serta aturan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY, terkait dengan kuliah luring 100%, seperti apa nanti regulasinya.

“Yang jelas saat ini kami mengikuti aturan yang dikeluarkan oleh Pemprov DIY, apapun kebijakannya, kami akan mengikutinya”, ujar Bhimo.

Sementara itu menurut Kepala Biro Humas dan Protokol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Hijriyah Oktaviani menyampaikan jika pihaknya saat ini sangat siap menggelar kuliah secara luring 100%, karena UMY sendiri akan memberlakukan berbagai aturan yang harus dipenuhi mahasiswa untuk bisa mengikuti kuliah secara luring.

“Sebagai gambaran, untuk saat ini sudah sekitar 90% dosen dan civitas akademika UMY yang sudah mendapatkan vaksinasi covid 19 dan rencananya kami akan menggelar perkuliahan secara luring 100% pada semester depan”, pungkas Hijriyah.

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DIY, Kadarmanta Baskara Aji menyampaikan jika, Pemprov DIY mempersilahkan kampus-kampus Perguruan Tinggi yang ada di wilayah DIY untuk menggelar perkuliahan secara luring 100%, dengan catatan nantinya dapat menjamin penerapan protokol kesehatan saat perkuliahan dengan ketat serta menyiapkan sarana mitigasi untuk mengantisipasi penyebaran virus covid 19.

“Terkait dengan perkuliahan luring 100%, akan menyerahkan keputusan tersebut pada masing-masing Perguruan Tinggi, dan disesuaikan dengan kesiapan sarana dan prasarana serta kemampuan mitigasi yang dimiliki”, pungkas Kadarmanta.